Daerah  

Rakor TBM Kota Bandung Lahirkan Pemahaman Literasi Soko Guru Atasi Masalah Masyarakat, Mengubah Kebiasaan, dan Menggerakkan Perubahan

literasi
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, H. Fajar Kurniawan, Drs., M.Si., (duduk) beserta jajaran, pegiat literasi, dan peserta, foto bersama di lokasi acara Rakor TBM Kota Bandung. Rakor TBM menghasilkan sejumlah pernyataan penting menyangkut makna literasi dan praktek baik pelayanan pegiat TBM kepada masyarakat. (Foto: potensinetwork.com/Riza/Istimewa)

Literasi dan Kepemimpinan

Sementara itu, Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra, A.P., S.Sos., M.Si, mencatat bahwa istilah literasi telah menjadi viral setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir.

“Literasi tidak hanya tentang membaca, tapi juga tentang bagaimana kita memahami dan mencari solusi atas kegelisahan masyarakat,” kata Medi.

Literasi, dalam kerangka TBM, memiliki kesamaan esensi dengan ibadah haji, yakni sebagai bentuk ibadah sosial yang mencerminkan kemampuan diri dalam hidup bermasyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga:  PERDALAM TATA KELOLA ADMINISTRASI, PWI Kota Cimahi Studi Banding ke PWI Indramayu

Dalam konteks lain, berliterasi akan memahamkan kita kepada suatu situasi tertentu sebuah kehidupan masyarakat, seperti tentang sebuah realitas kepemimpinan.

Kata Medi Mahendra, dengan berliterasi secara sungguh-sungguh, kita bisa menakar kualitas kepemimpinan sejati dan memamahaminya.

Referensi bermutu tentang kepemimpinan, menurut Medi Mahendra, gambarannya seperti terdapat dalam kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

“Beliau Rasulullah, menunjukkan keteladanan kepemimpinan tanpa perlu mengumbar diri sebagai pemimpin hebat. Gelar “al-Amin” (dapat dipercaya) bahkan diberikan oleh musuh-musuhnya,” ujar Medi Mahendra.

Sementara dalam fenomena kepemimpian modern saat ini, kata Medi Mahendra, terutama dalam masa-masa kontestasi politik, seringkali kita melihat bagaimana ada orang saling mengunggulkan diri dengan poster-poster besar bertebaran di seantero kota.

Baca Juga:  Dikdik siap "fight" di Pilwalkot Cimahi

“Kepemimpinan sejati itu lahir dari seseorang melalui upaya membangun kompetensi dirinya, bukan dari seberapa besar ia menonjolkan diri.” ungkap Medi Mahendra.