“Generasi yang memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta mampu menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya Sunda, akan menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan tetap berpegang pada identitas dan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung ini mengatakan bahwa Pramuka memilki peran penting dalam mengawal keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Segenap insan Pramuka harus siap berkontribusi dan menjadi agen perubahan yang positif. Pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan partispasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk Kwarcab Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Oleh karena itu, Emma Dety mengajak seluruh insan Pramuka untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadilah contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat serta tunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, dan berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Bandung yang BEDAS dan berkelanjutan,” tuturnya.
Di tempat sama, Pimpinan Kursus, Kak Wahyu Mulyadi menerangkan, dalam pelaksanaan kegiatan kursus pembina pramuka kali ini, peserta diberikan muatan lokal di antaranya program ngamumule budaya Sunda.
“Baik dari sisi penggunaan pakaian, penggunaan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar pembelajaran kursus, maupun permainan-permainan tradisional Sunda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik di gudep sekolahnya masing-masing,” tuturnya.
Hal ini, kata Wahyu, sejalan dengan amanat Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung, Kak Dadang Supriatna.
“Agar pramuka ikut serta membantu mewujudkan 3 muatan lokal Pemerintah Kabupaten Bandung,” harapnya.**




