Refleksi 10 Tahun Pelija, Menengok Program Langit Biru

tahun
Rahmat Suprihat, S.Pd. (kanan) berfoto bersama Direktur Eksekutif Pelija Foundation, MQ Iswara. (Foto: potensinetwork.com/Istimewa)

Sebagai salah satu upaya pemerintah selama ini yang senantiasa digaungkan termasuk Pemerintah Kota Bandung diantaranya bagaimana warga negara kita menjadi warga negara maju, memiliki mindset tentang bagaimana kita semua berpikir tentang alur perjalanan hidup dan kehidupan bangsa ini, selaras dengan kondisi zaman.

Salah satu menjadi perhatian bangsa ini diantaranya pembangunan komitmen kuat masyarakat dalam upaya mempergunakan potensi sumber daya alam yang semakin hari semakin terbatas bahkan semakin berkurang. Salah satu upaya itu adalah melalui program langit biru.

Dalam hal ini pemerintah senantiasa membumikan agar masyarakat berupaya untuk memiliki budaya menggunakan moda transportasi ramah lingkungan serta memiliki irisan kuat dalam rangka efisiensi energi yang ada.

Penggunaan moda transportasi ramah lingkungan dalam hal ini sepeda, baik itu sepeda listrik, motor listrik, dan mobil listrik menjadi salah satu program yang digulirkan pemerintah.

Tidak tanggung-tanggung pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat yang mulai melirik menggunakan moda transportasi seperti tersebut di atas.

Selain itu penggunaan moda transportasi publik menjadi program lain, senantiasa digaungkan sebagai salah satu alternatif pilihan masyarakat untuk belajar meminimalisir penggunaan moda transportasi pribadi secara nyata akan bertolak belakang dengan prinsip efisiensi energi karena mekanismenya tidak dipungkiri banyak kerugian bersifat finansial/pemborosan, diakibatkan oleh kemacetan berlarut-larut serta sektor kesehatan masyarakat akibat polusi dan pencemaran udara kota akibat dari emosi gas buangan kendaraan.