Sebelum guru ngaji datang ke sekolah, lanjut Kang DS, anak-anak TK, SD dan SMP yang bisa baca Al-Qur’an hanya 15 persen.
“Setelah disurvei, ternyata setelah guru ngaji datang ke sekolah, anak-anak TK, SD dan SMP alhamdulillah sudah 80 persen sudah bisa baca Al-Qur’an,” tuturnya.
Program lainnya, imbuhnya, yaitu pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sudah digulirkan.
“Sengaja program ini diluncurkan karena di Kabupaten Bandung masih semarak bank emok di mana-mana. Supaya tidak terjebak bank emok, maka keluar kebijakan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan,” katanya.
Kang DS menyebutkan sudah sebesar Rp 70 miliar anggaran yang digelontorkan, dan saat ini uangnya dititipkan di BPR Kerta Raharja dan Bank BJB.
“Awal pinjaman sebesar Rp 2 juta. Kalau lancar bisa dinaikkan jadi Rp 5 juta. Kalau pinjaman Rp 5 juta lancar, insya Allah tahun 2025 ditingkatkan sampai Rp 10 juta,” jelasnya.
Kang DS berharap dengan digulirkannya program ini perekonomian masyarakat meningkat.
“Ada juga program Besti (Beasiswa Ti Bupati). Program ini untuk anak berprestasi, tetapi secara ekonomi kedua orang tuanya kurang mampu. Silahkan untuk daftar program Besti,” ujarnya.




