Lebih lanjut Kang DS menjelaskan, bahwa sampai hari Kamis pagi, sebanyak 5.100 rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana alam gempa bumi tersebut.
“Sebanyak 22.000 warga yang terdampak bencana alam gempa bumi. Mereka tersebar di enam desa di Kecamatan Kertasari, selain di Kecamatan Pangalengan dan Pacet,” katanya.
Ia mengatakan yang terdampak kerusakan cukup parah di Kecamatan Kertasari, namun di Kecamatan Pangalengan dan Pacet, walaupun terdampak tapi tidak separah di Kertasari.
“Di Kecamatan Pangalengan dan Pacet di bawah 100 rumah. Di kecamatan lain juga ada, hanya satu sampai dua rumah yang terdampak,” ujarnya.
Kang DS mengatakan bahwa hari Kamis ini juga BMKG akan melaksanakan assessment, termasuk dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
“Saya ingin mengecek tentang lempengan atau pergerakan lempeng bumi. Apakah ini gempa bumi tektonik, diakibatkan oleh apa? Nanti kita evaluasi dan kaji, sehingga hari ini sudah bisa ada keputusan. Apakah masih ada gempa susulan? Kurang lebih sudah 30 kali gempa susulan yang saya rasakan. Saya juga sampai kaget,” katanya.
Ia mengatakan sebanyak 1000 personel yang melaksanakan apel siaga, terutama dari kalangan para relawan. Para relawan itu didistribusikan ke lapangan, di antaranya ke dapur umum dan titik lokus lainnya. Total keseluruhan sekitar 2000 personel, mereka disebar ke beberapa wilayah untuk penanganan pascabencana alam gempa bumi tersebut.
“Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.