GARUT, POTENSINETWORK.COM– Menjelang dilaksanakannya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut pada akhir November 2024, berbagai upaya dilakukan sejumlah oknum untuk menjatuhkan lawan politiknya.
Seperti yang menimpa pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman-H.Yudi Nugraha Lasminingrat. Isu hoax yang cenderung menjurus ke arah fitnah terus dihembuskan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab lewat media sosial, dengan cara menggunakan akun palsu untuk menyebarkan ujaran kebencian.
Tujuannya, tentu agar elektabilitas pasangan yang dikenal dengan jargon “Someah” ini menjadi anjlok.
Namun semua upaya tersebut justru sia-sia. Pasalnya masyarakat Garut baik dari kalangan milenial pemilih pemula, petani, nelayan, pengusaha, dan bahkan dari kalangan emak-emak tidak mempercayai isu yang akhir-akhir ini selalu menyerang atau menjatuhkan paslon nomor urut 01 pada Pilkada Garut tersebut.
Kecintaan dan dukungan dari masyarakat kepada figur yang dinilai rendah hati, sopan, dan sangat merakyat ini bukannya berkurang, melainkan justru malah terus bertambah.
Seperti yang dikatakan Rudi Hartono, kalangan milenial Gen-Z asal Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Remaja berusia 17 tahun tersebut mengaku tidak percaya dengan adanya isu-isu hoax yang menjatuhkan pasangan Helmi Budiman-Yudi Lasminingrat. Walaupun masih pemilih pemula, menurut Rudi, namun dirinya bersama Gen-Z lainnya siap mendukung sepenuhnya untuk kemenangan paslon nomor urut 01 tersebut.
“Isu yang dibuat para buzzer itu terlalu murahan, tentunya kami tidak akan termakan dengan gorengan-gorengan seperti itu. Sosok Helmi merupakan pemimpin yang merakyat dan sudah terbukti kepemimpinannya. Banyak program pembangunan yang digagas oleh mantan Wakil Bupati Garut dua periode Garut ini,” ucap Rudi, Senin (18/11/2024).
Hal yang sama diungkapkan Silviana Agustin (21), salah seorang mahasiswi di Garut. Menurutnya, menjelang Pilkada 27 November 2024, sudah banyak berita-berita berbau politik yang saling menyudutkan para calon dan belum tentu kebenarannya. Untuk itu, ia mengajak masyarakat Garut tetap kondusif, dan tetap menjaga kerukunan serta tidak mudah terpengaruh dengan berita hoax yang belum tentu kebenarannya tersebut.
Silviana menyebutkan, bahwa sosok dr. Helmi Budiman adalah figur yang tidak asing lagi di mata masyarakat Garut. Sehingga mau dibusukan dengan cara bagaimanapun tidak akan mampu mempengruhi atau merubah penilaian masyarakat terhadapnya.
“Setelah saya amati dan pelajari secara mendalam, tentunya saya sudah mengantongi nama sosok pemimpin yang bakal saya dukung. Pemimpin ini kedepannya harus mengerti persoalan masyarakat. Di samping itu seorang pemimpin harus amanah, sabar serta berdedikasi maupun berintegritas tinggi, dan punya kemauan menjalankan amanah, dan sosok tersebut terdapat pada sosok pak Helmi Budiman,” ucap Silvi.
Senada dengan Silviana, Dahya Kamaludin (45), tokoh masyarakat di Desa Limbangan Timur, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut menuturkan bahwa dr.Helmi Budiman adalah pemimpin yang sangat merakyat, dan mau mendengarkan keluh kesah yang disampaikan masyarakatnya.
Menurut Dahya, bahwa figur calon Bupati Garut nomor urut 01 tersebut sangat dicintai oleh masyarakat kabupaten Garut, karena sosoknya yang sederhana dan dinilai sangat dekat dengan masyarakat.
“Dari dulu meskipun dr. Helmi seorang yang mempunyai jabatan, tapi ia tidak sombong, sosok yang rendah hati, dan sangat merakyat. Beliau bisa bergaul dengan siapapun, dan karena itulah masyarakat Garut sangat mencintainya,” katanya. Paslon Nomor Urut 1 tersebut,” tandas Dahya.
Dahya menambahkan, program-program pembangunan di bidang infrastruktur yang dirasakan masyarakat sekarang ini, seperti Jalan Lintas di Kadungora-Leles, Banyuresmi-Samarang melalui Jalan KH. Anwar Musaddad dan Ibrahim Adjie, kemudian pembangunan SOR Ciateul dan yang lainnya merupakan salah satu kontribusinya selama menjadi Wakil Bupati Garut.
“Demikian juga di bidang kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi program-program dari dr.Helmi yang sudah terbukti dan kita sudah merasakannya,” pungkas Dahya. (dero)