News  

“KESEPAKATAN JAKARTA” diharapkan jadi tonggak sejarah PWI

Zulmansyah
Anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, inisiasi Hendry - Zulmansyah melalui "Kesepakatan Jakarta". *(photo ; istimewa)

CIMAHI, Potensinetwork.com – Konflik kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, antara kepemimpinan Hendry CH Bangun, hasil Kongres PWI di Bandung pada 27 September 2023, dan Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum PWI hasil Konggres Luar Biasa (KLB) PWI di Jakarta pada 18 Agustus 2024, melakukan rekonsiliasi dan diharapkan akan terselesaikan melalui “Kesepakatan Jakarta”.

Rekonsiliasi diinisiasi oleh Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers, yang juga menjadi mediator untuk kedua tokoh PWI tersebut.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” komentar Dahlan, saat itu.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, diatas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara. Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya melalui proses rekonsiliasi.

“Kami sepakat bahwa proses rekonsiliasi tersebut menjunjung tinggi semangat persahabatan, persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu, serta fokus kemasa depan,” demikian tertulis dalam Kesepakatan Jakarta.

Dokumen itu juga tegas menyebutkan, konflik akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan selambat-lambatnya pada 30 Agustus 2025.

Jakarta disepakati sebagai tempat penyelenggaraan kongres. Hendry dan Zulmansyah setuju untuk menyelesaikan beberapa topik yang belum disepakati secepatnya sebelum kongres. *tr_

Editor: Triyono