News  

Pasca-bencana Longsor Nagreg, BPBD Imbau Warga Sekitar Menjauh dari Lokasi Bencana

KAB. BANDUNG, Potensinetwork.comPasca-bencana alam longsor di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 22.30 WIB, hingga hari Rabu (21/5/2025) ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan assessment atau pendataan di lokasi bencana alam tersebut.

“Sampai saat ini, kami dari BPBD masih menunggu data dari desa maupun Kecamatan Nagreg, terkait dengan data warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat bencana longsor tersebut. Termasuk rumah warga yang terdampak maupun yang terancam longsor tersebut. Untuk itu, dalam pelaksanaan assessment ini data harus berasal dari desa dulu, baru kami dari BPBD melakukan verifikasi lapangan,” tutur Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya, Rabu pagi.

Pasca-bencana longsor, Uka Suska menyebutkan bahwa BPBD melalui Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi juga terus melakukan pendataan di lokasi bencana longsor.

“Melakukan pendataan atau assessment ini sambil menunggu data dari desa dan Kecamatan Nagreg. Dengan harapan datanya sinkron, sehingga desa harus mengumpulkan data KTP, KK dan sebagainya dari warga yang terdampak bencana longsor itu,” katanya.

Baca Juga:  H Iwan Kurniawan Gelar Tasyakur Binni'mah atas Dilantiknya Kasatgas Tani Merdeka DPD Provinsi Jawa Barat

Uka Suska mengatakan pasca-bencana alam longsor tersebut, Bupati Bandung melalui melalui BPBD sudah melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian.

Pihak PVMBG juga sudah ke lapangan untuk melakukan kajian. Saat ini, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG untuk disampaikan ke Pak Bupati Bandung,” kata Uka Suska.

Uka Suska melihat bahwa kondisi di bagian bawah lereng itu sudah dilakukan cut and fil atau diratakan, sehingga bagian tanah labil dan menimbulkan longsor. Setelah dilakukan perataan di bagian bawah lokasi tebing yang longsor itu, katanya, kemudian dibuatkan lapangan mini soccer.

“Akibatnya kekuatan tebing berkurang dan menyebabkan longsor. Untuk itu, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG dan berharap hari ini atau besok (Kamis 22 Mei 2025) keluar hasilnya. Bagaimana hasilnya dari PVMBG,” ucapnya.

Baca Juga:  BKAD Catat Prestasi Gemilang di BKPSDM Award

” Kami juga sudah menghimbau masyarakat supaya jangan mendekat ke lokasi kejadian bencana longsor tersebut. Jangan berkeliaran di sekitar lokasi longsor dan supaya mereka menjauh dari lokasi longsor,” ujarnya

Apalagi saat ini, kata dia, masih turun hujan. Apalagi berdasarkan perkiraan dari BMKG, masih ada potensi turun hujan dalam beberapa hari kedepan.

“Agar masyarakat mewaspadai dan menjauh dari lokasi longsor,” katanya.

“Perlu juga ada pengawasan dari aparat atau desa setempat,” katanya.

“Kami juga berharap pemerintah desa setempat untuk terus melakukan pengawasan kepada warga sekitar, supaya jangan mendekati lokasi longsor. Lebih baik jauh dari lokasi bencana longsor karena khawatir mengancam keselamatan,” katanya.

Uka Suska menegaskan jika melihat dari potensi ancaman longsor susulan masih ada. Apalagi sebelumnya terpantau masih ada longsoran kecil.

“Apalagi masih ada turun hujan dengan kondisi medan dan lokasi longsor yang cukup curam. Kita juga mengkhawatirkan ketika ada getaran bisa menimbulkan longsor,” katanya.

Baca Juga:  Minimarket Indomart di Pasirjambu Roboh, Arus Lalulintas Macet

Menurutnya, penanganan bencana alam longsor di Kecamatan Nagreg itu ada kolaborasi dengan pihak OPD Kabupaten Bandung lainnya.

“Termasuk dengan kecamatan, desa dan sejumlah perusahaan lainnya yang menyatakan siap membantu untuk kebutuhan logistik dapur umum,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsor sebuah lereng atau tebing gunung melanda Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu (18/5/2025) pukul 22.30 WIB.

Dampak bencana longsor itu, Kantor Desa Nagreg Kendan dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan atau hancur.*