Daerah  

Achmad Qomaruddin: Bagi Warga RT 04 RW 04 Mekarmulya, Sampah Bukan Sekadar Buangan, Tapi Bernilai Ekonomi

achmad
Achmad Qomaruddin, Tokoh Masyarakat RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. (Foto: potensinetwork.com/Istimewa)

KOTA BANDUNG, POTENSINETWORK.COM
Pernyataan penuh makna itu disampaikan oleh Achmad Qomaruddin, tokoh masyarakat RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya, dalam rapat pembentukan Bank Sampah pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Menurutnya, sampah bukan hanya barang buangan yang menimbulkan masalah, melainkan sumber daya yang dapat bernilai ekonomi bila dikelola dengan benar.

Rapat dipimpin oleh Ketua RT, Teguh Ari Prianto, berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 21.00 WIB. Agenda utama rapat adalah pembentukan Bank Sampah serta pengesahan kepengurusan.

Sebagai tokoh masyarakat peduli lingkungan, Achmad Qomaruddin menegaskan bahwa seluruh warga perlu mendukung program kerja RT, terutama pengelolaan sampah. Ia mengingatkan bahwa sampah yang memiliki nilai ekonomi—seperti botol, kardus, besi, dan plastik—harus dikelola secara kolektif melalui Bank Sampah. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap tukang rongsok, karena akses pengambilan sampah warga akan diatur secara resmi oleh pengurus bank sampah.

Baca Juga:  HJKB ke-214, Camat Panyileukan Serukan Pengelolaan Sampah Mandiri, Warga Kelurahan Mekarmulya Siap Hadapi Tantangan

Dalam kesempatan sama, Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Muhammad Ilham Bahtera memaparkan konsep Bank Sampah Simpati (Solutif, Inovatif, dan Mandiri Pamekar Timur). Konsep ini lahir dari kebutuhan akan solusi bersama menghadapi masalah sampah perkotaan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Struktur organisasi yang disepakati terdiri dari pembina, ketua, sekretaris, bendahara, petugas penimbangan, dan petugas pencatatan. Mekanisme kerjanya mencakup pengumpulan, penyetoran, penimbangan, pencatatan tabungan, penjualan ke pengepul, hingga pemanfaatan hasil penjualan untuk warga.

Manfaat bank sampah ini tidak hanya sebatas lingkungan yang lebih bersih dan sehat, melainkan juga keuntungan ekonomi bagi warga, tumbuhnya kebersamaan, serta dukungan terhadap program pemerintah dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Sebagai langkah tindak lanjut, rapat menyepakati sosialisasi sistem bank sampah, penyusunan AD/ART, pengadaan peralatan, penetapan jadwal operasional, dan peluncuran resmi Bank Sampah Simpati.

Baca Juga:  Pendidikan Bermakna sesuai Fitrah, Hak Anak, dan Masa Depan Garut di Hardiknas 2025

Agar pengurus lebih profesional, rapat juga menyepakati adanya pemberian insentif. Kepengurusan resmi kemudian ditetapkan melalui SK Nomor: 009/SKEP/RT04/RW04/X/2025 dengan susunan:

Pembina: Ketua RT 04 RW 04
Direktur: Irawan
Sekretaris: Tita Nurwanti
Bendahara: Megawati Saringsih
Petugas Penimbangan: Unang Toto

Dengan lahirnya Bank Sampah Simpati, warga RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya kini memiliki lembaga mandiri yang diharapkan menjadi simbol kepedulian lingkungan sekaligus kemandirian ekonomi. Pernyataan Achmad Qomaruddin sebagai tokoh masyarakat menjadi pengingat bahwa sampah sejatinya adalah potensi yang bisa membawa manfaat, bukan sekadar beban. (A. Prianto/Nendi. S)