Hasil Survei Indeks Kepuasan Warga Terhadap Layanan Publik Pemkot Bandung Naik

POTENSINETWORK COM – Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Semester I Tahun 2025 mencatat indeks kepuasan terhadap pelayanan publik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencapai 89,09. Angka tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya pada 88,33.

“Survei ini adalah cermin sejauh mana kinerja birokrasi kita benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Bukan hanya sebagai laporan, tetapi sebagai alat ukur kemajuan pelayanan publik,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pada Simposium Survei Kepuasan Masyarakat Semester l, di Hotel Horison Bandung, Rabu 29 Oktober 2025.

Atas hal tersebut, Farhan menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat daerah, kecamatan, dan unit layanan publik yang terus berupaya menjaga mutu layanan kepada masyarakat.

“Angka 89,09 ini bukti kerja keras kita semua dalam menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, ramah, dan profesional,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung dan Unisba Teken Kerja Sama Kolaborasi Isu Sampah dan LH

Farhan menjelaskan, hasil survei menunjukkan kompetensi dan perilaku petugas layanan publik masih menjadi kekuatan utama Pemkot Bandung.

Kendati demikian, ia juga menyoroti beberapa tantangan besar yang masih harus diatasi, di antaranya:
1. Prosedur layanan yang masih panjang dan berlapis.
2. Kecepatan layanan yang belum konsisten saat beban meningkat.
3. Mekanisme pengaduan masyarakat yang belum sepenuhnya responsif.
4. Isu-isu perkotaan seperti sampah, banjir, kemacetan, dan kualitas udara yang masih menjadi perhatian utama warga.

“Empat isu ini tidak bisa ditangani secara parsial. Kita butuh sinergi lintas OPD, kerja wilayah yang adaptif, dan kolaborasi nyata dengan masyarakat,” kata Farhan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Wali Kota Farhan menegaskan lima arah strategis bagi seluruh jajaran Pemkot Bandung:
1. Gunakan hasil SKM sebagai dasar kebijakan.
Setiap OPD wajib menindaklanjuti hasil survei dengan rencana aksi perbaikan yang terukur dan terpantau.
2. Percepat dan efisienkan layanan publik.
“Gunakan teknologi digital seperti tanda tangan elektronik dan antrean daring agar warga tak perlu datang berulang kali ke kantor,” ujar Farhan.
3. Perbaiki sistem pengaduan masyarakat.
Semua kanal seperti Lapor!, WhatsApp, dan 112 akan diintegrasikan dalam satu platform dengan waktu tanggapan maksimal H+1.
“Respon cepat adalah kunci membangun kepercayaan publik,” jelasnya.
4. Tangani isu-isu prioritas kota secara nyata.
Pemkot berkomitmen mewujudkan Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis, dengan pemerintahan yang berorientasi melayani serta berkelanjutan.
5. Bangun budaya kerja yang berempati dan berorientasi hasil.

Baca Juga:  Jembatan Penghubung Pasir Impun–Sindang Jaya Segera Dibangun

“Saya ingin ASN Kota Bandung tidak hanya bekerja sesuai prosedur, tetapi juga bekerja dengan hati. Melayani dengan niat tulus, dan menjadikan kepuasan warga sebagai ukuran keberhasilan,” katanya.(*)