POTENSINETWORK.COM – Suatu hari, dua orang sufi terkenal, Ibrahim bin Adham dan Syaqiq Al-Balkhi bertemu di Makkah.
Dalam pertemuan tersebut, Ibrahim bin Adham berhasil mengubah pemikiran Syaqiq Al-Balkhi. Hal ini bermula ketika Ibrahim bin Adham memulai dialog dengan melontarkan pertanyaan pada Syaqiq.
“Bagaimana kisah awal perjalanan spiritualmu?” demikian pertanyaan Ibrahim bin Adham pada Syaqiq, sebagaimana dikisahkan oleh Khalaf bin Buhaim dan dicatat oleh Imam Ibnu Jauzi dalam Kitab ‘Uyunul Hikayat. (Ibnu Jauzi, ‘Uyunul Hikayat, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1971], halaman 285).
Mendapat pertanyaan itu, Syaqiq langsung menceritakan pengalaman pribadinya yang menjadi titik tolak menempuh perjalanan spiritual.
Diceritakan Syaqiq, suatu hari ia sedang menempuh perjalanan di sebuah gurun.
Merasa lelah, ia pun beristirahat untuk mengembalikan energi yang terkuras oleh panasnya terik matahari.
Saat istirahat, tiba-tiba Syaqiq dikagetkan oleh seekor burung yang jatuh tidak jauh dari tempat istirahatnya.
Setelah diperhatikan, ternyata burung itu sayapnya patah sehingga tidak mampu untuk terbang dan mencari makanan.