GARUT, Potensinetwork.com – Saat dikomfirmasi media Potensinetwork.com di rumahnya Kades Sukahaji A. Hayat malah tersenyum seperti terhibur. Setelah membaca isi berita yang dilansir salah satu media tersebut, dan kami tanya tanggapannya berita itu malah dia tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Semua dugaan dan prasangka itu semoga jadi energi positif, hingga menjadi doa buat saya agar bisa segera umroh dan kawin lagi,” katanya sambil tersenyum.
Awal Ramadhan, Kepala Desa (Kades) Sukahaji, A.Hayat, panen kiriman berita hibah bangunan dari rekan awak media.
Para awak media terbiasa mengirim berita kepada Kades termasuk info hibah bangunan ini karena selama ini selalu terjalin komunikasi baik antara awak media dengan Kades.
“Saya hitung ada 37 kiriman berita menyangkut soal mangkraknya bangunan hibah senilai 1,4 Milyar Rupiah. Mangkraknya bangunan tersebut muncul dugaan menjadi ladang korupsi. Bahkan dalam keadaan ini, diduga pula Ketua Yayasan Sunda Rancage Galura (SRG), Ruslan, mencatut nama Kades Sukahaji” kata Hayat.
“Wow, tercengang juga saya, dalam hati saya, dari mana rumusnya bangunan sebesar ini dan dibangun dengan lantai geranit, tingkat 2 dibilang mangkrak,” kata Hayat.
“Saat saya naik kelantai atas, sambung Hayat, banyak bahan rangkaian besi siap dipasang untuk arena mainan anak – anak. Tengok lagi kearah utara, ada tumpukan semen.”
“Saya bergumam saat berada di lokasi bangunan. Tidak habis pikir, kenapa dibilang mangkrak dan diduga jadi ladang korupsi, dari sisi mana melihatnya,” tegas Hayat.
Setelah mendapatkan informasi di lapangan ini, tim media Potensinetwork penasaran dengan rangkaian kata yang disampaikan kadesa Sukahaji. Para awak media akrab memanggil kades dengan sebutan Hayat. tanpa menunggu lama, langsung meluncur ke lokasi sekaligus berencana bertemu Ketua yayasan SRG, untuk melakukan konfirmasi.
“Alhamdulilah, kami bisa ketemu dengan pihak ketua yayasan SRG dan pihaknya menanggapi konfirmasi serta memberikan klarifikasi informasi yang beredar. Kami langsung mengecek keseluruh tiap bagian bangunan.”