KAB.BANDUNG, POTENSINETWORK.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung, gelar rapat Pemenuhan Data Seleksi Kepesertaan Jaringan Kota Sehat Asia Tenggara Tahun 2024, di gedung SLRT Soreang, Rabu (04/09/24).
Tujuannya adalah untuk menanggapi berbagai masalah kesehatan yang muncul akibat urbanisasi dan menempatkan kesehatan pada posisi yang tinggi dalam agenda sosial dan politik kota. Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan kesehatan, kesetaraan, dan pembangunan berkelanjutan melalui inovasi dan perubahan multisektoral.
Marlan, Kepala Bapperida membeberkan, upaya untuk meningkatkan kesehatan melalui pendekatan Kota Sehat telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.
Kota Sehat di Indonesia didefinisikan sebagai kota (atau kabupaten) yang bersih, nyaman, aman, dan sehat, yang diwujudkan dalam berbagai tatanan melalui kegiatan terpadu yang disepakati oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Negara ini telah mengambil beberapa langkah proaktif dan inovatif untuk mengatasi kondisi kesehatan perkotaan yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Terinspirasi oleh tema yang ditetapkan WHO untuk Hari Kesehatan Sedunia tahun 1996, Kota Sehat untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
Kemenkes, bekerja sama dengan Kemendagri, menyelenggarakan serangkaian seminar dan pertemuan yang mengarah pada dimulainya proyek percontohan Kota Sehat sejak tahun 1998.
Pemerintah pusat mendukung komitmen ini dengan menerbitkan peraturan bersama dengan Kemendagri dan Kemenkes. Peraturan bersama tersebut menetapkan konsep Kota/Kabupaten Sehat Indonesia dan membantu mendefinisikannya.
Penerapan kota sehat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Namun hal ini hanya akan terjadi jika ada komitmen dari pemerintah daerah. Kunci keberhasilan penerapan kota sehat adalah kerjasama empat elemen, yaitu pemerintah, pemangku kepentingan, wartawan, dan pengusaha, paparnya.*07