News  

Stok Pupuk Subsidi di Jawa Barat Aman

KAB.BANDUNG, Potensinetwork.com – Ketersediaan pupuk subsidi di Jawa Barat pada tahun 2025 dipastikan aman. Bahkan, stok yang tersimpan di sejumlah gudang milik PT Pupuk Indonesia di wilayah Bandung Raya, meliputi Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih terbilang melimpah. Namun demikian, tingkat serapan pupuk oleh petani justru masih rendah.

Manager Pergudangan Region 2A PT Pupuk Indonesia, Andi Susianto, mengungkapkan bahwa per 24 September 2025, stok pupuk subsidi di Jawa Barat tercatat mencapai lebih dari satu juta ton.

Meski demikian, realisasi serapan pupuk di tingkat petani baru sekitar 57 persen. Kondisi ini, kata Andi, kerap menimbulkan persepsi keliru di lapangan.

“Kalau ada petani yang bilang pupuk subsidi langka, faktanya stok di gudang kami sangat aman. Masalahnya serapan di lapangan baru setengahnya,” ucapnya di Gudang Lini III PT Pupuk Indonesia, Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga:  Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung: DLH Laksanakan Gerakan Pengendalian Perubahan Iklim

Ia menjelaskan, untuk pupuk Urea, Jawa Barat mendapatkan alokasi lebih dari 610 ribu ton, tetapi hingga saat ini baru sekitar 329 ribu ton yang terserap. Kondisi serupa terjadi pada pupuk NPK yang disiapkan sebanyak 463 ribu ton, namun baru terserap sekitar 298 ribu ton.

Adapun pupuk ZA yang sebagian besar diperuntukkan bagi tanaman tebu di wilayah Cirebon, Indramayu, Subang, dan Tasikmalaya, juga masih menunjukkan serapan rendah. Lebih memprihatinkan lagi, pupuk organik yang jumlah alokasinya cukup besar di Jawa Barat, baru terserap sembilan persen.

Khusus untuk wilayah Bandung Raya, serapan pupuk subsidi juga masih jauh dari harapan. Dari alokasi pupuk Urea sebanyak 43 ribu ton, baru 21 ribu ton yang terserap atau sekitar setengahnya.

Baca Juga:  Erwin Ingatkan ASN Tak Langgar Hukum dan Bertugas dengan Akuntabel serta Bertanggungjawab

Sementara itu, alokasi pupuk NPK sebesar 29 ribu ton, baru terdistribusi sekitar 13 ribu ton. Begitu pun dengan pupuk organik, dari alokasi 4.282 ton baru 81 ton yang terserap, atau hanya dua persen.

“Biasanya pada bulan September, serapan pupuk subsidi sudah mencapai 70 persen. Tahun ini masih berkisar di angka 50 persen,” tutur Andi.

Di sisi lain, PT Pupuk Kujang sebagai produsen masih mampu menjaga produksi dalam kondisi stabil bahkan meningkat. Tiga gudang besar yang berada di Kabupaten Bandung, KBB, dan Kota Bandung saat ini masih menyimpan stok melimpah.

Jumlah pupuk Urea di tiga gudang tersebut mencapai 2.816 ton, sedangkan pupuk NPK mencapai 3.522 ton, jauh di atas kebutuhan normal yang seharusnya hanya 988 ton.

Baca Juga:  Pemkab Bandung Genjot Pembentukan Koperasi, Perputaran Dana Capai Rp4,58 Triliun

“Artinya stok kita kelebihan hingga 357 persen. Jadi tidak ada masalah dengan ketersediaan,” kata Andi.

Ia menambahkan, tahun ini produksi PT Pupuk Kujang mengalami peningkatan yang signifikan. Biasanya satu gudang hanya mampu menghasilkan sekitar 1.400 ton, namun pada tahun 2025 produksi bisa menembus 2.800 ton.

Kondisi ini membuat kebutuhan petani di Bandung Raya, setidaknya untuk dua pekan ke depan, dalam kondisi aman.

“Kebutuhan pupuk untuk dua minggu ke depan hanya sekitar 1.341 ton. Saat ini, stok di gudang kita sudah mencapai lebih dari dua kali lipat dari kebutuhan tersebut. Jadi petani tidak perlu khawatir, tanggung jawab kami dalam penyediaan barang dinilai aman,” pungkasnya. Nk