News  

Sahrul Terserempet KA, Tempurung Kepalanya Retak

POTENSINETWORK.COM – Akibat terserempet kereta api tempurung kepala Sahrul Mubarok (6) retak.

Peristiwa itu terjadi menjelang hari Idul Fitri 1443 H, Minggu (1/5).

“Sahrul terserempet kereta.api yang melaju.dari arah barat ke timur,” Kat kakek Sahrul, Tohid (68), di Kampung Gandok RT 03, RW 5, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (10/5).

“Sahrul tadinya ingin ikut saya ke kebun, saya larang suruh pulang,” imbuhnya.

Tohid, mengaku, tidak tahu cucunya tersebut, kembali mengikutinya.

Dia baru tahu, saat ada klason kereta api terdangar tiga kali.

Baca Juga:  Pangdam III/Slw: Sidang Pantukhir Caba PK, Untuk Dapatkan Prajurit Terbaik

“Saya lihat ada anak,” kata Tohid, sambil menunjukkan lokasi terpentalnya Sahrul.

Saat melihatnya, Tohid bergegas ingin menyelamatkan cucunya tersebut, namun tak tergapai, karena jaraknya sekitar 3-4 meter dari tempat dirinya berada.

“Saya lihat Sahrul terpental, setelah itu ia telungkup diam sekitar lima menit, pas diangkat mukanya penuh darah,” katanya.

Tohid lasung membawanya pulang, kemudian Sahrul dibawa bapaknya, Engkos (40), ke rmah sakit.

Lokasi Kampung Gandok berdekatan dengan rel kereta api, di sana tak ada rambu, palang atau petugas jaga.

Baca Juga:  Rembug Bedas Ke-88 Digelar di Desa Tanjungwangi yang Berbatasan Dengan Kab. Sumedang dan Garut

Dari rumah ke kebun, menurut Tohid, jalannya mipir di samping rel kereta api.

Engkos mengaku., saat kejadian ia sedang berada di rumah, lalu ia membawa Sarhrul ke klinik, namun klinik tak sanggup.

“Lalu dibawa ke RSUD Cikopo Cicalengka, RSUD Cicalengka, juga tak sanggup dan dirujuk ke RSUD Ujungberung Kota Bandung,” ujarnya.

Engkos mengatakan, anaknya dioperasi dan dirawat di RSUD ujungberung selama 6 hari.

Saat ditemui di rumahnya, Sahrul masih terlihat aktif layaknya anak-anak.

Namun, kepalanya masih dibalut verban.

Baca Juga:  Sebanyak 119 Pejabat Struktural dan Fungsional Kota Cimahi Dilantik

“Anaknya engga rewel, cuman saat akan diganti verban, sulit, ia gak mau karena sakit,” katanya. ***