Perebutan Tahta Sunda
PADA kilasan lalu, untaian kisah para petinggi tahta Sunda merujuk kepada seorang tokoh bernama Prabu Jayadrata.
Siapakah beliau?
Prabu Jayadrata adalah kakak ipar Rakeyan Limbur Kancana putra Rakeyan Kamuning Gading yang tewas di tangan adiknya sendiri yaitu Rakeyan Jayagiri.
Oleh karena Kerajaan Galuh telah memerdekakan diri, maka Prabu Wanayasa Jayabuwana (Rakeyan Jayagiri) hanya memegang tampuk kekuasaan di kerajaan Sunda saja (area sebelah barat sungai Citarum).
Kekuasaannya hanya bertahan hingga tahun 920 M karena tewas di tangan Prabu Limbur Kancana atas perintah Prabu Jayadrata.
Kerajaan Galuh telah diwariskan kepada Rakeyan Harimurti, anak dari Prabu Jayadrata yang memerintah hingga tahun 949 M.
Oleh karena Prabu Limbur Kancana adalah pamanda dari Prabu Harimurti maka Kerajaan Galuh-Sunda kembali berdamai.
Tetapi ketika Prabu Limbur Kancana tengah bertamu di Kerajaan Galuh, terjadilah insiden berdarah, Sang Prabu Limbur Kancana tewas di tangan pembunuh bayaran atas suruhan Dewi Ambawati, putri Rakeyan Jayagiri.