News  

Evaluasi Citarum, Satgas Susuri Sungai

“Ada kelongggaran dari pemerintah untuk meningkatkan tingkat pendapatan, masyarakat diberi kesempatan untuk berkebun di bantaran jadi pemerintah itu tidak kaku. Silakan gunakan selama tidak mengganggu ekosistem, termasuk tidak mengganggu saluran air dipersilakan,” kata Dedi.

Menurut dia, aktivitas di bantaran semua ada kendali dari sektor yang berwenang.

Menurut dia, sudah tidak ada lagi saluran pembuangan langsung dari rumah tangga ke sungai.

Di sisi lain, Dedi mengakui masih ada tumpukan sampah yang belum terkelola dengan baik di beberapa titik di sepanjang 8,4 km tersebut.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Larang Perayaan Tahun Baru di Jabar

Pihaknya langsung mengoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung sebagai instansi yang berwenang untuk segera mengatasi tumpukan sampah di bantaran, terlebih saat musim hujan sampah di bantaran berpotensi terbawa aliran sungai.

“Ke depan saya dari satgas harus menyempurnakan, harus memperbaiki, terus mengontrol tentang pengendalian sampah ini. Dan tumpukan sampah ini adalah bagian tugas DLH kabupaten/kota yang terlewati sungai, dan mereka yang akan membenahi. Sudah ada program penanganan sampah dari pemerintah agar lebih baik,” ucapnya.

Tak hanya itu, Dedi pun kembali menyaksikan operasional Terowongan Nanjung yang menjadi salah satu infrastruktur yang berpengaruh pada pengurangan banjir di kawasan Bandung Selatan.

Baca Juga:  Seperti di Jatim Bikin Kampung Inggris di Jabar juga Bisa

“Terowongan Nanjung ini sangat signifikan membawa perubahan dalam pengendalian banjir di mana banjir di Dayeuhkolot misalnya biasanya bertahan sampai berhari-hari sekarang berkurang. Ini adalah berkat pekerjaan BBWS Citarum,” ucapnya.