News  

Seluruh Alun-alun di Jabar Ditutup saat Nataru

“Kemudian juga akan kita ketatkan di pusat wisata untuk memastikan aplikasi PeduliLindungi benar-benar digunakan, sebagai dasar untuk menyeleksi orang-orang yang punya potensi vovid-19 bisa diskrining melalui aplikasi tersebut juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih dua kali,” katanya

“Pasukan-pasukan sudah mengantisipasi (pergerakan orang saat nataru) dengan pengamanan di berbagai titik strategis kemudian juga dikombinasikan dengan random antigen untuk memastikan yang berpergian itu aman kemudian ada vaksinasi yang sifatnya situasional kita lakukan,” ujar dia.

Ia memastikan akan memberikan rasa aman kepada masyarakat, misalnya bagi yang beragama kristiani, bisa beribadah dengan aman dan nyaman pada momen hari raya natal.

Baca Juga:  Wisata Tebing 125 Harus Ditunjang Infrastruktur Memadai

“Melihat situasi laporan dari intelijen, laporan dari kemasyarakatan, laporan dari semua pihak insyaallah Jawa Barat kondusif sehingga dipersilakan warga kristiani natal dengan aman dan tenang. Dijamin seribu persen keamanannya oleh negara melalui personel yang lebih dari 170.000 yang disiapkan dari seluruh Indonesia termasuk di Jawa Barat,” katanya.

Namun, ujar Ridwan Kamil, tetap ada pembatasan kapasitas jemaat yang bisa beribadah di gereja. Mengingat, pandemi covid-19 masih belum berakhir sepenuhnya meskipun sudah mengalami penurunan.

“Namun situasi covi-19 belum selesai, dalam situasi ancaman ada omicron maka diimbau sesuai dengan edaran Menteri Agama agar ada kombinasi ibadah secara hybrid dan kapasitas 50 persen. Mudah-mudahan dipatuhi tanpa mengurangi kekhidmatan kita dan mereka yang sedang beribadah,” katanya.***