KUALITAS gula aren dari Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak pernah diragukan lagi.
Itu karena pohon aren yang menjadi bahan dasar pembuatan gula aren di Desa Wangunsari tumbuh secara alami dari benih yang dibawa musang.
Salah seorang petani dan pelaku UMK gula aren Wangunsari, Olih, mengatakan, saat ini potensi bahan baku gula aren semakin menurun,
karena pohon arennya sudah banyak ditebang.
“Kalau dulu itu melimpah pohon aren di sini, sekarang paling tinggal 60 persen,” katanya di Sindangkerta, Senin (27/12).
Meski demikian, Olih menyatakan, produksi gula aren masih tetap berjalan lancar dan bisa menghasilkan 5 kuintal perminggunya.
“Ada berbagai produk yang dihasilkan dari air nira di sini, seperti gula aren, gula gandu biasa, gula dadu dan gula cair, dan gula semut,” ujarnya.
Menurut dia, dalam memproduksi gula, kendala yang paling sulit adalah membuat gula semut, karena proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama agar gula semut yang dihasilkan berkualitas baik.