“Jadi dapat disimpulkan, bahwa libur panjang atau perjalanan besar di libur bersama ini mempunyai pengaruh terhadap penyebaran,” tuturnya.
Saat ini, ruang isolasi di beberapa titik di wilayah Jabar digunakan sebagai tempat karantina bagi warga yang terinfeksi virus covid-19 yang gejalanya mirip Omicron.
“Ruang-ruang isolasi yang kita sediakan di seluruh Jawa Barat itu ada sekitar 120-an. Saat ini sudah ada warga yang menjalani karantina di fasilitas negara (pusat isolasi terpadu),” ungkapnya.
Tanpa Gejala di Rumah
*Gubernur juga meminta Satgas covid-19 Jabar mengecek jika ada warga yang terpapar virus civid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, mereka diimbau untuk menjalani pengobatan di rumah.
“Kami minta dicek, ada informasi di DKI Jakarta, kenaikan Bed Occupancy Rate (keterisian rumah sakit) ternyata bukan karena harus ke rumah sakit, melainkan warga yang OTG daripada di rumah memilih ke rumah sakit. Ini membuat kebingungan dalam statistik. Kita bisa belajar dan mengantisipasi dari kejadian itu,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang bergejala ringan tidak datang ke rumah sakit, sebaiknya beristirahat di rumah agar keterisian rumah sakit tetap memadai bagi masyarakat yang bergejala berat.










