News  

Dua Desa di Kabupaten Garut Terendam Banjir Hingga Setengah Meter

Petugas BPBD Kabupaten Garut mendata warganya yang terdampak banjir pada Kamis, (13/1). (Foto: bpbd kabupaten garut)

Petugas BPBD Kabupaten Garut mendata warganya yang terdampak banjir pada Kamis, (13/1). (Foto: bpbd Kabupaten garut)

POTENSINETWORK.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan, dua desa di wilayahnya terendam banjir, Kamis (13/1) dengan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter.

Banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi tersebut merendam Desa Mekarsari dan Desa Putra Jaya, Kecamatan Selaawi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Garut masih mendata jumlah rumah dan fasilitas umum yang terdampak, namun hingga Kamis (13/1) malam, belum ada laporan warga yang mengungsi.

Baca Juga:  Tagana Provinsi Jabar Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Kebakaran di Desa Sukamenak

Selain itu, banjir di beberapa titik berangsur surut, meski demikian warga diminta siap siaga jika terjadi banjir susulan.

Sementara itu, dari Kabupaten Bandung Barat dilaporkan sebanyak 218 Kepala Keluarga (KK) terdampak angin puting beliung yang melanda Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, (11/1) pukul 15.00 WIB.

Angin puting beliung disertai hujan lebat tersebut menyebabkan 195 unit rumah rusak ringan, 23 unit rumah rusak sedang dan dua fasilitas umum terdampak.

Merespon kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan korban jiwa maupun materil.

Baca Juga:  Akibat Banjir Melanda Desa Cikande Permai, Seorang Warga Meninggal Dunia

Petugas juga melakukan pembersihan pohon-pohon yang tumbang dan menimpa rumah maupun menghalangi akses jalan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui kanal media sosial resminya @infobmkg mencantumkan wilayah provinsi Jawa Barat sebagai salah satu wilayah yang masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang untuk 13 Januari hingga 15 Januari mendatang.

Dengan adanya peringatan dini yang dikelaurkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor.

Baca Juga:  Seratus Lebih Warga Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah di Blitar

Adapun langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air, pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah pemukiman diguyur hujan lebat.***