Bahkan shalat itu memerintahkan kepada para aktivissnya agar membuat pabrik tenun, pabrik benang, pabrik textil dan juga perlengkapan lainnya.
Berapa banyak mereka baik kaum muslim ataupun non muslim yang menjadi kaya raya buah dari bisnis sarung, peci, koko, abaya, mukena, sajadah, bahan bangunan buat mesjid, jam elektri, pengusaha washing, kaligrafi, dll.
Ini sejalan qaidah ushuluhfiqhi: Al-amru bisy-syai-i Amrun Biwasa-ilihi, hukum perintah terhadap satu hal menuntut kita harus melaksanakan hal lainnya demi terwujudnya interpretasi perintahan tersebut.
Shalat juga ditekankan harus berjamaah, dengan jaminan pahala lipat 27 dibanding shalat sendirian (HR. Imam Malik, Ahmad, Bukhari dan Muslim Rhl).
Hal ini menyiratkan penyediaan khusus lahan atau bangunan yang luas untuk menampung, beratus jemaah, beribu jemaah bahkan berjuta jemaah. Kita disiratkan harus memunculkan tokoh dan maestro bangunan; pabrik bata, genting, batu kapur, cat, semen dll. Dan Islam dari generasi ke generasi melahirkan para maestro dan sarjana bangunan. Lihatlah istana Qordova, glasieum-glasiieum, bungalau-bungalau, tajmahal dan tak terhitung bangunan super antik di sebagian penjuru dunia hasil karya para pakar bangunan muslim.
Ashalaatu Mi’rajul Mu’minina, shalat itu mi’rajnya orang mukmin.
Terus, shalatlah dengan kewajiban menghadap satu titik sentral bernama Ka’bah (QS. Albaqarah : 144). Umat Islam dengan adanya instruksi ini tertuntut untuk mempelajari ilmu bumi serta geografi agar maklum dan tahu letak pusat bumi dan poros putarannya serta memahami lintasan garis khatulistiwa, agar supaya ketepatan derajat dan perlintasan garis belahan bumi tersebut lebih mendekati arah kiblat, itulah makanya terlahir kalimat niat shalat: mustaqbilalqiblati atau mustaqbilalka’bati tidak mustakbilal Mesir atau mustaqbilal Tegalluar.
Selanjutnya kewajiban berwudhu juga adalah hal wajib sebelum keberlangsungan prosesi shalat (QS. Al-Maidah : 6). Berwudhu haruslah dengan air suci bersih yang bisa mensuci-bersihkan. Islam adalah fioneer pemrakarsi dunia kesehatan dan propaganda ketat terhadap pemeliharaan air. Dengan demikian haruslah terlahir dari Islam itu para pakar, para dokter juga para sarjana kesehatan dan para sarjana air dan lautan. Hal ini dibuktikan pula oleh Islam dan tidak bisa dipungkiri bahwa bapak kedokteran sedunia adalah sarjana dan mahaguru Islam Ibnu Sina atau Avicena.
Shalat juga memerlukan ketepatan waktu disamping jam-jam alami (QS. Annisa : 103). Maka lahirlah para maestro mieqat, ilmu pengetahuan ekplorasi waktu yang dipelopori oleh Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali Rhl sekaligus penemu jam padang pasir cikal bakal bermunculannya jam-jam sebagaimana kita saksikan sekarang ini. Jam yang tercipta bermula dari kesultanan Baghdad, khalifah Harun Al-Rasyid yang pernah menjadikannya cidra mata untuk raja Prancis, Karel Martel yang terlongo-longo menyaksikannya. Demikian itu terhirup guna serta manfaatnya untuk semesta alam. Dengan Islam, hanya dengan melewati kewajiban shalat saja, belahan dunia merasakan kehebatan manfaatnya. Belum lagi kewajiban-kewajiban lainnya yang juga mengisarahkan mata dunia terbuka lebar menuju kesejahteraan untuk menyembah satu Tuhan, Allah swt.