Menelusuri Jejak-Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Ilustrasi. (Foto: potensinetwork.com

(

Bagian XX
SAUNG Galah Kerajaan Tandingan Galuh

UPAYA Sang Danghiyang Guru Sempakwaja untuk membendung kekuasaan Sang Sanjaya tidak berhenti begitu saja, ia segera menunjuk Premadikusuma untuk menjadi raja Galuh.

Ia berusaha sekuat tenaga mengamankan pemerintahan Sang Demunawan.

Selaku seorang rajaresi Galunggung, Sang Sempakwaja menguasai beberapa kecil di sekitarnya, Sang Sempakwaja meminta agar Sang Pandawa menaiki tahta rajaguru di Layuwatang dengan menyerahkan kerajaan Kuningan ka Sang Demunawan.

Tahun 723 M, Sang Demunawan naik tahta di kerajaan Saung Galah Kuningan sekaligus wilayah Galunggung dan sekitarnya untuk kemudian dikenal dengan sebutan Sang Seuweukarma atau juga disebut sebagai Sang Rahiyangtang Kuku.

Baca Juga:  Menelusuri Jejak-Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Selaku resiguru, Sang Demunawan memiliki pengaruh luas yang bisa diandalkan untuk kekuatan politik.

Wilayah kekuasaan Demunawan mencakup Layuwatang, Kajaron, Kalanggara, Pagerwesi, Rahasea, Pagergunung, Muladarma, dan juga Batutihang.

Empat wilayah di bawah kekuasaan Sang Guruhaji sedang sisanya diperintah oleh Ki Buyut Haden.

Dengan mendirikan pemerintahan baru inilah, Sang Sempakwaja telah membangun kerajaan tandingan Galuh yang tengah dikuasai Sang Sanjaya dan dipercayakan kepada Sang Premana Dikususumah.