News  

Banjir dan Longsor di Blitar, Warga Terpaksa Memutar Jalan Sejauh 8 Kilometer

Foto: bnpb

BPBD Kabupaten Blitar bersama instansi terkait melakukan asesmen pascabanjir di wilayahnya pada Selasa (15/3). (BPBD Kabupaten Blitar)

POTENSINETWORK.COM – Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam periode panjang mengguyur wilayah tersebut sehingga memicu luapan air di beberapa sungai, yang kemudian melimpah ke permukiman warga pada Selasa (15/3).

Kondisi itu juga diperburuk oleh tanah yang labil sehingga terjadi longsor di beberapa titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mencatat, peristiwa tersebut berdampak pada 7 desa yang berada di 4 kecamatan, yakni Desa Sukosewu, Desa Tambakan dan Desa Gadungan di Kecamatan Gandusari.

Baca Juga:  Kemenko Perekonomian Gelar FGD di Kebun Eptilu Cikajang Bahas Closed Loop System Hortikultura Sulawesi Selatan

Berikutnya adalah Desa Bangle di Kecamatan Kanigoro, Desa Duren di Kecamatan Talun, Desa Bululawang dan Desa Pulorejo di Kecamatan Bakung.

Hasil kaji cepat sementara per hari ini, Rabu (16/3), sebanyak 13 unit rumah dan lahan pertanian seluas 6.300 meter persegi terdampak banjir dengan tinggi muka air 30-70 sentimeter, 1 jembatan penghubung Desa Pulorejo dan Desa Plandirejo rusak. Kemudian talud penahan jalan di Desa Tambakan runtuh, akses jalan di Desa Gadungan tertutup material longsor sepanjang 12 meter dengan lebar 5 meter dan 3 titik akses jalan penghubung Desa Bakung menuju Desa Bululawang tertutup longsor.

Baca Juga:  Pemkab Bandung Ingin Geo Dipa Jadi Pelopor Jaga Keseimbangan Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat

Belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kejadian longsor di beberapa titik itu telah menyebabkan aktivitas dan mobilitas warga menjadi terganggu.

Beberapa jalan yang tertutup material longsor juga membuat warga harus memutar melewati jalur alternatif hingga sejauh kurang lebih 8 kilometer.