Beliau saw menyampaikannya kepada umat hingga merata pendidikan serta pengajarannya melalui ucapan serta perbuatan beliau saw.
Bukan tiada rintangan kedudukan beliau saw berikut pengiring serta para sahabat beliau.
Namun ketangguhan mereka melebihi gelombang besar ujian serta cobaan yang ada.
Allah swt berfirman di dalam Alquran, surat Al-Ahzab ayat 21: laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatunhasanatun liman kaana yarjullaha walyaumal aakhira, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat.”
Allah swt berfirman di dalam Alquran, surat At-Taubat ayat 32 yang artinya; “mereka berkehendak memadamkan cahaya(agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orabg-orang kafir tidak menyukai.”
Maka di kala telah berat dirasakan usaha mereka menyakiti beliau saw, mereka berkeras hati dengan segala upaya untuk menghancurkan beliau saw; merintangi, menindas, membunuh serta menghukum mati.
Membunuh kaum muslim bagi mereka adalah penyegaran kehausan mereka yang telah menjadi tindakan puncak. Rasululllah pun menyadari hal itu dan menyikapinya dengan bersabar menunggu instruksi dari Allah swt tentang tindakan selajutnya.