Pada kesempatan itu dia juga menyatakan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2022 yang menurutnya akan masih baik di angka 5,1%. “Ini masih bagus dan kita bisa bertahan,” tegasnya.
Dia mengatakan, hari Minggu ini berencana bertemu Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, untuk berdiskusi terkait kondisi perekonomian dunia ke depan akan seperti apa.
Sebelumna dilaporkan, perekonomian Indonesia terancam mengalami resesi. Data-data terbaru telah menunjukkan, besar kemungkinan perekonomian domestik pada kuartal III-2020 akan kembali terkontraksi yang menandakan Indonesia masuk ke fase resesi.
Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah masih memiliki waktu setidaknya sampai akhir September untuk mencegah perekonomian dalam negeri masuk ke jurang resesi.
“Terkait pemulihan ekonomi nasional, kita masih punya waktu sampai akhir September untuk meningkatkan daya ungkit kita,” katanya saat memimpin rapat terbatas dengan topik Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2020).
Jokowi menjelaskan, pemerintah masih memiliki waktu untuk meningkatkan konsumsi masyarakat sebagai tiang penyangga perekonomian, meskipun tidak selama yang diperkirakan.
“Meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga dalam kuartal ketiga ini,” ujarnya.