“Fixed mindset menyebabkan seseorang tertahan dalam keterbatasan. Ia menganggap kekurangan sebagai sesuatu yang tidak bisa dilampaui. Kemudian, kegagalan dianggap sebagai batas kemampuan. Akibatnya, ia sulit berkembang. Stagnan. Sebaliknya, growth mindset menempatkan seseorang pada potensi maksimal. Kekurangan diatasi dengan pembelajaran gigih sepanjang waktu. Kemudian, kegagalan dianggap sebagai peluang untuk bertumbuh. Dengan begitu, ia menjadi pribadi berkemajuan, berani dan penuh percaya diri. Tidak mengherankan, peluang berkembang lebih besar dan bahkan dapat memperoleh pencapaian hidup yang luar biasa,” ulasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keterkaitan mindset dengan kesuksesan. Sukses, tegasnya, tidak diperoleh begitu saja. Melainkan, terdapat formula yang membentuk kesuksesan itu sendiri.
“Sukses adalah padanan bakat (talent) dan usaha yang merefleksikan growth mindset. Artinya, bakat saja tidak cukup. Orang yang mengandalkan bakat saja tetapi tidak didukung dengan mindset yang tepat akan kalah dengan pribadi yang memiliki tipikal growth mindset yang kokoh,” tegasnya.
Karena itu, penting bagi siapapun termasuk MW KAHMI Jawa Barat untuk menggerakkan orang agar memiliki growth mindset. Sarananya adalah melalui inspirasi-inspirasi yang mampu mempengaruhi orang banyak.
“Kita perlu membagikan inspirasi-inpirasi yang mampu mempengaruhi banyak orang. Dengan begitu, semakin banyak orang yang tergerak dan memiliki growth mindset,” begitu tukasnya.***