Kendaraa-kendaraan umum itu mengetem berderet di bahu jalan.
Kondisi tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Raya Soreang-
Banjaran itu, terutama di ka wasan alun-alun Banjaran.
Dari tiga lajur jalan arah Banjaran ke Soreang, hanya tersisa satu lajur yang bisa dilintasi.
Dua lajur sisanya, digunakan mengetem angkot dan angdes serta parkir kendaraaan lainnya.
Wajah kota Kecamatan Banjaran semakin semrawut, dengan keberadaan PKL dan parkir kendaraan yang tak tertib.
Kondisi itu, hampir sama dengan kondisi di sekitar Terminal Soreang sebelum pasar itu dipindahkan.
Kini, angkutan umum di sekitar Terminal Soreang tampak agak tertib, tak tampak lagi terminal bayangan.