Khutbah Jumah: Sabar dan Syukur

Cobalah kita merenung, bahwa saat – saat rawan serta dalam kesulitan akan tetapi pertolongan Allah swt datang, betapa bahagianya kita dan kesyukuran pada keadaan kita senang dan jaya akan menghasilkan pertolongan besar ketika kita terjerembab dalam kesulitan dan derita.

Biarpun harga sandang pangan dan papan kerap melambung tinggi, BBM tiada hentinya menukik ke langit, tetapi teruslah ingati Allah niscaya pertolongannya akan mengantarkan kita kepada kemudahan.

Biarlah segala kebutuhan kita meroket jauh karena hal yang mustahil bila para penguasa sepanjang zaman dapat menurunkan harga-harga kebutuhan pokok rakyatnya.

Baca Juga:  [Khutbah Jumat] Memetik Hikmah Hijrah Nabi

Tapi jika Allah menghendaki kita berjaya dengan meningkatkan nilai penghasilan kita melalui jalur keberkahan niscaya segalanya akan terasa mudah.

Kita intip sebait syair dari kitab Zubad:
“Wakun Ala alaaihi Syakuron ; Wakun Alaabalaa-ihi Shabuuron” Hendaklah engkau bersyukur atas nikmat yang datang dan bersabarlah atas bencana yang menimpa.

Dalam QS. Al-Baqarah 155-156 Allah berfirman: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innalillahi wainnailsihi raajiun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Baca Juga:  Menelusuri Jejak-Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Syukur dan sabar adalah dua hal yang harus kita amalkan di sepanjang hayat kita, karena keduanya merupakan barometer kesuksesan anugerah Allah pada hamba-Nya.
MAN YURIDILLAHU BIHIKHAIRON YUSHIBHU, barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi baik, maka diberinya ujian, cobaan serta penderitaan.

Wallahualamu Bishawwab.***