Produksi 30 Kg Teh/Tahun, PTPN VIII Kebun Rancabali Ciptakan Mesin Penghasil Bahan Bakar Baru

Namun sejak terjadinya konflik Rusia-Ukraina awal 2022, pabrik-pabrik di berbagai negara yang semula menggunakan bahan bakar minyak beralih ke wood pellet.

Akibatnya terjadi kelangkaan dan kenaikan harga wood pellet, termasuk di Indonesia, dan hal ini berdampak ke PTPN VIII yang hampir semua pabriknya menggunakan bahan bakar wood pellet.

Atas dasar kondisi itulah karyawan PTPN VIII Kebun Rancabali membuat inovasi yang mampu mengolah bukan hanya satu jenis bahan bakar, melainkan dapat menggunakan 3 jenis bahan bakar.

Mesin tersebut diberi nama “Heat Exchanger (HE) Hybrid 3 in 1”, yang salah satu alternatif bahan bakarnya adalah Compressed Natural Gas (CNG), yaitu gas alam yang dikompresi pada tekanan 200-250 bar.

Baca Juga:  Bupati Bandung dan PTPN VIII Sepakati Pinjam Pakai Lahan untuk Sarana Kesehatan

Bahkan selain wood pellet dan CNG, mesin itu juga bisa menggunakan bahan bakar kayu.

Dalam rilis PTPN VIII disebutkan, inspirasi inovasi teknologi hybrid 3 in 1 pada mesin HE di pabrik teh berasal dari perkembangan teknologi di dunia otomotif saat ini, yaitu teknologi hybrid pada mobil, yang menggunakan dua jenis bahan bakar sebagai sumber tenaganya.

Tak beda dengan prinsip kerja mesin HE, yakni memindahkan panas dari dua fluida pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan baik secara tidak langsung (indirect) maupun langsung (direct).

Baca Juga:  70 Pelaku UMKM Tawarkan Produk Bermutu dengan Harga Terjangkau di Bazar Ramadan Kota Bandung