“Sebab, secara prinsip, jenis burung dan surili yang langka ini harus memakan biji-bijian, buah, serangga dalam rantai kehidupan. Poin penting yang dapat disampaikan bahwa jaringan rantai makanan untuk rantai kehidupan ini dapat terpenuhi,” ujarnya.
Yulianto juga mengungkapkan, secara keseluruhan realisasi penghijauan yang dilakukan PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha sudah menanam sekitar 8.950 pohon selama setahun terakhir.
Manfaatnya pun, ia sebut, kini mulai terasa secara konkret, yakni terserapnya gas karbon sebanyak 820,338 juta ton atau senilai Rp 26,636 miliar.
Anto, sapaan akrabnya, menambahkan, kegiatan penghijauan ini pun menjadi langkah nyata kepedulian PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha bersama stakeholder dalam peningkatan kualitas lingkungan sekitar.
“Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat agar bisa menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang,” katanya.***