Tetapi, lanjut AHY, perjuangan dan solidaritas Indonesia untuk Palestina hendaknya diletakkan pada jalur diplomasi multilateral yang semestinya.
“Jangan campur adukkan. Forumnya tidak sama, kita punya banyak forum lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ada namanya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations, yang setiap tahun menggelar sidang umum PBB atau UN’s General Assembly (GA).
“Kalau mau sampaikan di situ. Tapi sudah berapa kali GA, sekalipun pemimpin kita tidak datang ke sana. Sekali lewat zoom ketika pandemi,selebihnya ya tidak datang. Padahal itu adalah forum yang baik untuk menyuarakan isu-isu dunia tadi, maupun ada forum-forum multilateral lainnya,” tegas AHY.
Suami Annisa Pohan ini berpesan, agar dunia sepak bila tidak dijadikan ajang perpolitikan. Menurutnya, jika PSSI dijadikan alat politik sepak bola tidak akan bena, begitu pun olahraga lainnya.
“Jadi saya berharap, pemerintah kita, pemimpin kita, ya benar-benar menata ini dengan baik, jangan pakai agenda politik, jangan pakai tujuan untuk meningkatkan elektabilitas,” harap AHY.
Oleh karena itu, dia mengajak paa pemuda yang hadir pada dialog tersebut untuk tetap optimis. “Mari wujudkan perubahan dan perbaikan yang kita usung bersama,” jelasnya.***