“Saya pun mengajak kepada aktivis atau anggota NII yang belum sadar, untuk segera bertobat dan berikrar kembali ke NKRI,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Idensos Satgaswil Densus 88 Antiteror Polri, Kompol Satori menuturkan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya menjelang Pemilu 2024, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kelompok radikal.
“Kami Densus terus bekerja, memantau pergerakan dari kelompok radikalisme di seluruh Indonesia termasuk Jawa Barat, agar bisa melakukan pengetatan target atau potensi gangguan keamanan,” ungkap Satori.
Dia mengimbau, masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Apabila menerima informasi sebaiknya dilakukan cek ulang, alias jangan termakan kabar palsu atau hoaks.
“Kami berharap masyarakat ketika mendapatkan informasi, apalagi dari medsos lakukan upaya tabayun, tanya dulu sebelum lanjut membagikan. Agar jadi masyarakat yang cerdas dan memiliki rasa sayang terhadap negaranya,” tegasnya.
Sedangkan Kabid Kewaspadaan dan Kerja Sama Intelijen Kesbangpol Kabupaten Bandung, Aam Rahmat mengapresiasi kegiatan konsolidasi dan dialog kebangsaan para mantan aktivis NII.
Dia memaparkan, dari catatan di Bawaslu, Kabupaten Bandung pada pemilu 2024 tingkat terawannya berada di urutan ke 3 di Indonesia.