Sejarah Penamaan Rabiul Akhir dan Peristiwa Penting

Rabiul Akhir
Illustrasi /net

Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun disematkan kepada dua bulan terjadinya musim tersebut, yang sekarang dikenal dengan Rabiul Awwal dan Rabiul Akhir. Selain menjadi nama bulan, kata rabi‘ juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal (musim semi pertama), shaif (musim panas), qaizh (puncak musim panas), al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua), kharif (musim gugur), dan syitha (musim dingin). Demikian yang dikemukakan oleh Abu al-Ghauts. (Lisanul ‘Arab, jilid 8, hal. 103).

Baca Juga:  Revitalisasi KUA,Ini Lima Hal yang Ditransformasi

Masyarakat Arab sendiri selalu menagawali penyebutan nama ini dengan kata syahr yang berarti ‘bulan’. Sementara pengucapannya bisa dua versi, yaitu syahru rabi‘in al-akhir, bisa juga syahru rabi‘il akhir, dengan idhafat. (Ahmad ibn Muhammad, al-Mishbahul-Munir [Beirut: al-Maktabah al-‘Ilmiyyah), jilid 1, hal. 216).

Beberapa peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir di antaranya adalah turunnya Surat al-Hasyr (pengusiran). Turunnya surat tersebut dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dilakukan oleh kaum Yahudi bani Nadhir. Merekalah kaum yang pertama dikumpulkan dan diusir dari Madinah.

Baca Juga:  Atalia: Pengurus Baru dan LPK Kwartir Cabang Pramuka Kota Sukabumi Tebar Kebaikan