Dispusip Kab. Bandung Gelar Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan, Pustakawan dan TBM

Jadi, kata Teguh, TBM ini tidak hanya untuk bisa membaca, menulis dan berhitung saja. Tapi bisa berinklusi sosial.
Ia mengungkapkan, 92 TBM yang ada di Kabupaten Bandung tidak semuanya memiliki usaha mandiri di lingkungan TBM-tersebut. Meski demikian, katanya, Dispusip ingin menggerakkan bahwa sekarang TBM ini, bagi relawan tidak hanya kapasitasnya untuk menunggu buku saja.

“Tapi mereka juga harus bisa berentrepreneurship, bisa mengembangkan usaha yang ada di masing-masing wilayahnya. Selain itu, TBM bisa digunakan untuk rapat, bisa digunakan untuk bersosialisasi untuk bisa memberikan kegiatan-kegiatan lain yang ada di wilayahnya masing-masing,” katanya.

Teguh berharap dengan adanya usaha yang dilakukan para pengelola TBM itu, bisa menguatkan keberadaan TBM tersebut. Salah satu contoh di Cimaung Kabupaten Bandung, ada TBM bernama sehati yang dikelola Mang Yayat, warga setempat.

Baca Juga:  Hari Pertama MPLS, Ini Aturan Baru Masuk Sekolah di Kota Bandung

“Dia berjualan tahu sambil memberikan inklusi sosial membaca buku bagi masyarakat setempat. Jadi dia selain memberikan minat baca kepada masyarakat, dia pun sambil jualan tahu,” ujarnya.