Inisiatif berdirinya APWMI itu lahir dari situasi, kondisi dan sudut pandang tentang kecenderungan wanita Indonesia saat itu. APWMI menginvetarisasi sejumlah persoalan krusial wanita Indonesia menyangkut dunia usaha, seperti ditunjukkan dengan masih lemahnya kemampuan kaum wanita dalam manajerial, kopetensi, pemasaran, hubungan industrial dan ketenagakerjaan, serta perburuhan.
APWMI dulu berdiri dengan nama awalnya yaitu S Grup. Organisasi berkeinginan kuat bagaimana mendorong kaum wanita hidup tidak bergantung kepada suami, dapat penghasilan tambahan walaupun dengan cara bekerja dari rumah.
Berdirinya APWMI menunjukkan respon cepat terhadap kondisi mengenai semakin lemahnya posisi kaum wanita terutama dalam isu-isu manajerial, kopetensi, pemasaran, hubungan industrial dan ketenagakerjaan, serta perburuhan.
Sekelompok ibu-ibu mempertimbangkan pentingnya suatu wadah yang mampu menjadi forum komunikasi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul berkaitan dengan problem-problem di atas yang semakin meluas.
Dalam menghadapi urusan bidang hubungan industrial dan buruh, kepentingan pemerintah dan para majikan dalam lingkup yang lebih luas, dalam forum tersebut ibu-ibu memiliki harapan bisa menyuarakan aspirasi para kaum wanita terutama kepada pemerintah maupun organisasi lain baik di dalam dan di luar negeri terkait dengan dunia hubungan industri dan perburuhan.