Dalam keterangannya, Kang Fuad menjelaskan bahwa Pak Ganjar telah membuktikan kemampuannya dalam menjadikan petani sejahtera dengan indikator NTP (Net Transfer Price) yang menjadi cermin keberhasilan.
Menurut kang Fuad, NTP ini adalah penunjuk bahwa petani menerima harga lebih baik dari hasil pertaniannya dibandingkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
“Data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bukti konkret atas keberhasilan ini. NTP Jawa Tengah selalu menunjukkan tren positif sepanjang tahun. Dalam rentang waktu tertentu, NTP mencapai angka yang menggembirakan, seperti 108,72 pada Januari dan 110,71 pada Agustus. Ini menandakan bahwa petani kita telah mendapatkan keuntungan layak dari hasil kerja keras mereka” terang Kang Fuad.
Selain itu, sambung Kang Fuad, Pak Ganjar juga sangat peduli terhadap keberlangsungan produksi pangan di Jawa Tengah. Beliau secara proaktif memberikan peringatan mengenai potensi kekeringan akibat fenomena El Nino yang dapat mengganggu panen.
Upaya pencegahan ini menunjukkan keseriusan beliau dalam memastikan kestabilan produksi beras di Jawa Tengah” kata Kang Fuad.
Jawa Tengah, uangkap Kang Fuad, sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia, telah menghasilkan jumlah gabah kering giling (GKG) signifikan. Tahun 2022, produksi mencapai 9,36 juta Ton GKG, menempatkannya sebagai produsen beras terbesar ketiga se-Indonesia.