News  

Milad Muhammadiyah ke-111, Bupati Bandung Raih Penghargaan Muhammadiyah Award

“Saat ini Kabupaten Bandung sudah masuk pada zona integritas untuk persiapan WBK, yang insya Allah ini kita lakukan untuk kemajuan Kabupaten Bandung. Tentunya saya persembahkan hal ini kepada warga masyarakat Kabupaten Bandung, terutama warga Muhammadiyah,” tuturnya.

Kang DS pun menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung meningkat, yang semula diposisi minus 1,87 persen dan saat ini sudah mencapai 5,35 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung sudah meningkat dan mencapai 73,16 poin. Ada tiga indikator yang membuat IPM meningkat, pertama harapan lama usia Kabupaten Bandung sudah meningkat menjadi 74 tahun dari 73 tahun. Selain itu, Kabupaten Bandung mendirikan lima rumah sakit baru yang bisa membantu masyarakat Kabupaten Bandung. Di antaranya, RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Pacira, Arjasari dan Bojongsoang.

Pemerintah Kabupaten Bandung juga menggulirkan sejumlah program pendidikan. Rata-rata lama sekolah tidak berbanding lurus dengan harapan lamanya sekolah, Kang DS memohon bantuan kepada Keluarga Besar Muhammadiyah karena pihaknya menggulirkan pendidikan paket A, paket B dan paket C untuk 50.000 orang. Kemudian pendirian 28 SMP baru, tetapi untuk pendirian SMA baru kewenangannya di Provinsi Jawa Barat. Ia pun berharap bantuannya ke Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mendirikan SMA baru di Kabupaten Bandung.

Baca Juga:  Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Ingatkan Masyarakat Kabupaten Bandung Waspada Ancaman Banjir

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menyebutkan daya beli di Kabupaten Bandung juga meningkat, di antaranya melalui program guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun yang diberikan kepada 17.000 guru ngaji.

“Termasuk ada program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang dianggarkan Rp 70 miliar. Program ini untuk mencegah atau meminimalisir bank emok di Kabupaten Bandung. Bank emok ini merusak karakter dan merusak akhlak warga masyarakat. Maka saya sepakat untuk memberantas bank emok di Kabupaten Bandung,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Bandung: Harga Beras Naik Akibat Kelangkaan Produksi

Kang DS mengutarakan ADPD (Alokasi Dana Perimbangan Desa) yang berasal dari APBD (Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah) Kabupaten Bandung yang semula Rp 280 miliar, saat ini sudah mencapai Rp 450 miliar.

“Peningkatkan ini tentu bukan keberhasilan secara pribadi, tapi ini juga keberhasilan semua. Tapi ini keberhasilan semua dan berdampak terhadap angka pengangguran yang asalnya 8,32 persen dan sekarang ini sudah ke 6,98 persen dan insya Allah ke 6,52 persen,” tuturnya.