News  

Deteksi Dini Kanker Dapat Menyelamatkan Hidup

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan talkshow dan launching Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi kanker leher rahim atau serviks di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2023). Foto: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. KemenkesRI

Menkes Budi menjelaskan program untuk mengeliminasi kanker leher rahim. Program pertama, yakni melakukan imunisasi HPV untuk anak usia kelas 5 dan 6 SD dan remaja. Setelah program imunisasi dilakukan, program kedua yang akan dilakukan adalah membuat vaksin HPV. Vaksin HPV di Indonesia masih sangat kurang dibandingkan dengan populasi penerima vaksin.

“Vaksin HPV Itu harganya mahal karena ketersediaan vaksin tidak sebanding dengan populasi yang ada. Sekarang sudah ada namanya (vaksin HPV) Nusagard. Kita harap ke depannya lebih banyak lagi yang bisa kita produksi di Bio Farma. Karena vaksinnya di level dunia juga kurang,” kata Menkes Budi.

Teknologi deteksi dini saat ini juga telah berkembang dengan adanya pemeriksaan HPV DNA yang menggunakan teknologi Polymerase chain reaction (PCR). Karena itu, Menkes Budi menyampaikan rencana selanjutnya adalah menyediakan fasilitas untuk melakukan pemeriksaan HPV DNA berbasis PCR.

Baca Juga:  Festival Diskominfo Bandung Bedas Go Digital Hadir di Desa Mandalahaji

Saat ini, terdapat 16 provinsi yang akan difasilitasi PCR. Sebelum 2030, Kementerian Kesehatan menargetkan semua kabupaten/kota akan mendapatkan fasilitas pemeriksaan HPV DNA berbasis PCR agar deteksi dini kanker bisa dengan mudah dilakukan.

Program berikutnya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, yakni terapi. “Seluruh puskesmas akan diberi alat yang namanya thermal ablation (ablasi termal) yang mudah digunakan. Dengan adanya alat tersebut, apabila terdapat lesi maka bisa diterapi langsung dan dirawat di puskesmas,” kata Menkes Budi.