BPBD pun turut mengungkapkan kapan dan dimana gempa bumi terjadi. Sampai saat ini, dikatakannya, BMKG sebagai instansi pemerintah yang mengawasi kejadian gempa bumi di Indonesia menginformasikan kepada masyarakat bahwa gempa bumi tektonik belum dapat diprediksi waktu kejadiannya, baik hari, tanggal, jam, menit hingga detik.
“Namun, peneliti Indonesia telah mengembangkan teknologi Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi berbasis aplikasi oleh BMKG yang bernama Indonesia Earthquake Early Warning System’ (InaEEWS). Sistem ini akan memberikan informasi lebih dini sebelum gempa kuat melanda suatu kawasan,” jelasnya.
Apa itu gempa bumi? Dijelaskan, gempa bumi peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditanda dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
“Energi tersebut dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke atas permukaan bumi,” jelasnya.
Dikatakannya, Indonesia yang berada dan diapit oleh empat lempeng utama dunia (Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina) inilah yang menyebabkan banyak kejadian gempa bumi di Indonesia.