“Berdasarkan lokasi geologis empat lempeng yang mengapit Indonesia, wilayah-wilayah yang rawan merasakan interaksi aktifnya gempa bumi adalah sepanjang selatan Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” katanya.
BPBD memberikan edukasi jenis-jenis gempa bumi, yakni gempa bumi vulkanik, gempa bumi tektonik, gempa bumi runtuhan dan gempa bumi buatan.
“Gempa bumi vulkanik merupakan jenis gempa bumi yang biasanya disebabkan karena letusan gunung api. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan adanya pergeseran lempeng tektonik karena adanya arus konveksi yang terjadi dalam bumi. Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan dari tanah atau bebatuan,” ungkapnya.
“Gempa bumi buatan, dijelaskan bahwa bumi merupakan salah satu planet yang terdapat dalam tata surya kita. Bumi setiap saat memiliki potensi akan hantaman benda langit, tetapi untungnya laporan atmosfer melindungi bumi dari hantaman benda-benda langit ini. Tetapi terkadang masih ada beberapa benda langit yang masih bisa lolos dari lapisan atmosfer ini sehingga saat terjatuh ke bumi bisa menimbulkan getaran, maka gempa bumi ini disebut dengan gempa bumi jatuhan,” imbuhnya.**