Potret Kemampuan Berbahasa Inggris Pelajar Sekolah Menengah Atas

Muhamad Hilman Firmansyah Dosen Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut

Oleh : Muhamad Hilman Firmansyah

GARUT, POTENSINETWORK.COM – Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang wajib dikuasai oleh semua orang sebagai alat komunikasi lintas bangsa dan budaya. Tentu keberadaan bahasa Inggris ini sangat strategis karena orang yang menguasai bahasa Inggris ini akan mendapatkan berbagai keuntungan, baik secara status sosial, pendapatan finansial, maupun prestasi akademik. Rasanya sudah tidak menjadi hal yang asing bila saat iniberbagai lowongan pekerjaan yang tersebar dalam surat kabar, media sosial, dan situsweb resmi menyertakan persyaratan tentang penguasaan bahasa Inggris, baik itu syarat berbentuk permintaan sertifikat kemahiran bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, TOEIC, dll., maupun berbentuk tes wawancara secara langsung oleh tim seleksi. Hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian kita semua bahwa bahasa Inggris ini memberikan daya tawar yang cukup menentukan dalam pencapaian karier seseorang pada era sekarang. Oleh karena itu, segenap masyarakat di negeri ini terutama siswa SMA yang merupakan jenjang terakhir dalam program wajib belajar 12 tahun diharapkan untuk mulai menggunakan bahasa Inggris, baik dalam praktik komunikasi lisan maupun tulisan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar siswa SMA belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, padahal iasaat ini berada pada jenjang terakhir dalam program wajib belajar 12 tahun. Kenyataan ini sesuai dengan indeks kemampuan bahasa Inggris yang dirilis oleh English First tahun 2020, suatu lembaga nonpemerintah yang fokus pada layanan program pembelajaran bahasa Inggris, yang menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-80 dari 112 negara di dunia dan posisi ke-14 dari 24 negara di Benua Asia. Hasil ini memberi makna bahwa kemahiran penduduk Indonesia dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris masih dikatakan rendah.

Baca Juga:  KDM Instruksikan Aktivitas Belajar Mengajar Siswa di Jabar Senin Sampai Jumat

Hal ini menandakan bahwa pembelajaran bahasa Inggris pada semua level pendidikan formal belum mampu memberikan stimulus para siswanya untuk berlatih untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Jenjang sekolah menengah atas (SMA) yang merupakan akhir dari program wajib belajar 12 tahun, seharusnya mampu mencetak para siswanya untuk mampu menggunakan bahasa Inggris dalam bentuk lisan maupun tulisan. Kenyataan ini tentu menjadi tugas besar, baik para guru bahasa Inggris, manajemen sekolah pada jenjang SMA, maupun pemangku kepentingan dan kebijakan pada tingkat dinas dan kementerian yang mengurusi pendidikan, khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris.

Baca Juga:  Lewat Teknologi, Ali Syakieb Sebut Perpustakaan Digital Sumber Pengetahuan Global