Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari beberapa mahasiswa baru (baru lulus SMA), porsi terbesar pembelajaran yang diperoleh siswa itu terletak pada kemampuan membaca (reading), tata bahasa (grammar), dan kemampuan menulis (writing). Para siswa kerap kali disuguhkan latihan-latihan yang sifatnya menjawab pertanyaan berbentuk uraian dan pilihan ganda seputar ketiga aspek di atas. Pada saat diberikan tugas rumah pun, siswa sering kali mengerjakan latihan soal-soal yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang lebih berorientasi pada kemampuan membaca dan tata bahasa. Jarang sekali para siswa ini diberikan materi berkenaan dengan kemampuan menyimak dialog atau percakapan yang bersumber dari tape recorder, file audio, atau video pembelajaran seperti melihat tayangan percakapan langsung native speaker. Padahal aktivitas listening ini seharusnya menjadi aktivitas pertama pada setiap pergantian topik pembelajaran. Sebagaimana diketahui bahwa aktivitas listening ini akan menjadi stimulus positif terhadap para siswa karena memberikan input aural pertama. Dengan adanya kegiatan listening pada awal pembelajaran, secara tidak langsung para siswa diberikan informasi berupa kata, frasa, kalimat, pronunciation (pelafalan), dan intonasi yang membuka wawasan para siswa sebelum ke keterampilan yang lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak berkontribusi dalam dunia pendidikan dan pengajaran bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Kini, untuk mendapatkan materi pembelajaran listening tidak sulit, cukup masuk ke dalam media online populer Youtube, media sosial Instagram, dll. Kedua media online ini tidak hanya berisi konten-konten yang diperuntukkan bagi penikmat hiburan, tetapi juga menyediakan pula konten-konten video yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam Youtube dan Instagram banyak sekali provider yang mengunggah dialog atau percakapan bahasa Inggris yang diperankan oleh native speaker dengan tema beragam sehingga kita sebagai guru Bahasa Inggris bisa memilih dan memilah video mana yang akan disuguhkan kepada siswa kita untuk menjadi materi pembelajaran yang autentik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan. Di samping itu, terdapat pula buku-buku atau modul-modul belajar bahasa Inggris yang sudah dilengkapi dengan audio untuk materi listening.
Optimalisasi pelaksanaan aktivitas pembelajaran bahasa Inggris berbasis empat keterampilan, yaitu listening, speaking, writing, dan reading merupakan hal wajib yang harus diberikan kepada para siswa SMA di negeri ini. Mereka harus disuguhkan bagaimana bahasa Inggris itu dipraktikkan dalam praktik komunikasi tertentu oleh penutur aslinya dalam kehidupan nyata, tidak hanya berbasis teks dialog yang dicontohkan oleh guru atau beberapa perwakilan siswa yang ditunjuk guru. Adanya materi-materi listening yang bersumber dari tape recorder atau situs media populer, YouTuber diharapkan bisa menumbuhkan kesan baik sehingga menjadi inspirasi dan pemicu para siswa supaya termotivasi untuk mulai berlatih mempraktikan bahasa Inggris.***
Penulis : Muhamad Hilman Firmansyah, Dosen Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut