Pemerintah pun membuat aturan Zona larangan pedagang kaki lima (PKL), Es Cendol Elizabeth sebenarnya tidak di area trotoar melainkan masih berada di area toko tas Elizabeth. Namun, Es Cendol Elizabeth merupakan pelopor pedagang kaki lima di Jalan Otista saat itu. sehingga Rohman memutuskan untuk pindah, karena jika tidak pedagang lain tidak mau pindah.

Hingga Sekitar tahun 1998 mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64.
Selain menjual es cendol, Es Cendol Elizabeth juga menjual es goyobood. Asal usul berjualan goyobod berawal dari Eli yang suka membuat goyobod, saat itu ia sedang malas higga meminta tolong ke Rohman untuk membuatkan goyobod.
Nur Hidayah, anak H Rohman menuturkan, bapaknya itu orang yang tekun.
Sebelumnya Es Cendol Elizabeth pernah membukan stand di Ciwalk. Namun menurut Nur, saat itu jika hanya menjual cendol tidak tertutup biayanya, maka dibuatlah es goyobod. Karena pada stan Ciwalk telah ditambahkan menu goyobod, akhirnya pada 2001 menu goyobod di tambahkan di toko.
Nur menuturkan, Saat ini Es Cendol Elizabeth hanya memiliki cabang di Kota Tasikmalaya, Majalaya, dan mendistribusikan ke supermarket. Sedangkan pedagang-pedagang yang berjualan di jalan-jalan itu bukan bagian dari Es Cendol Elizabeth.
Es Cendol Elizabeth memiliki varian toping yaitu nangka dan alpukat.
Es Cendol Elizabeth Pusat buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB. Harga makanan kering di mulai dari Rp20.000-30.000, cendol original Rp7.000 per porsi gelas, cendol bungkus besar Rp23.000 per liter, cendol toping nangka Rp10.000 per cup dan cendol toping alpukat Rp12.000 per cup.***




