Pemkab Bandung Gelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024

Bupati Bandung saat upacara peringatan Hardiknas di Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung, Kamis (2/5/2024).

KAB.BANDUNG, POTENSINETWORK.COMPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Kabupaten Bandung 2024 di Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung, Kamis (2/5/2024).

Bertindak sebagai Inspektur  Upacara Bupati Bandung Dadang Supriatna. Pelaksanaan upacara diikuti para pejabat Forkopimda, camat, kepala dinas, perwakilan kepala sekolah, dan pimpinan BUMD.

Dalam sambutannya Bupati Dadang menyampaikan pesan penting mengenai peran pemimpin dalam gerakan Merdeka Belajar yang semakin menguat.

Dadang juga menekankan pentingnya perubahan yang merata dan berkelanjutan dalam dunia pendidikan.

Setelah pelaksanaan upacara, Dinas Pendidikan mengadakan acara resepsi Hardiknas yang dihadiri oleh para mantan pejabat Disdik di era sebelumnya di  Aula Kantor Dinas Pendidikan.

Sebagai pelopor dari Bidang Pendidikan Non formal Disdik memberikan anugerah manusastra 2024 bagi tokoh sastra dan kebahasaan untuk para pendidik di Kabupaten Bandung. Salah satu yang memperoleh anugerah Manusastra 2024 adalah Ecep Yuli Sukmara dari SDN Lebakwangi 01, Erum Rumiasih SDN Srirahayu

Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan (Paseban) dan Ketua Dewan Juri Manusastra 2024, Dani Sugiri, ST,MT mengatakan bahwa manusastra adalah sebuah kegiatan yang luar biasa dari pemerintah kepada para pelaku budaya dari para pendidik. Ini merupakan salah satu program bapak Bupati Bandung dan diterjemahkan secara baik “prok prek prak” oleh dinas pendidikan.

“Memberikan penghargaan di bidang sastra, saya kira ini baru satu satunya di Jawa Barat. Manusastra adalah penghargaan atas karya cipta warga masyarakat kabupaten bandung bagi mereka yang memiliki ketertarikan, keahlian dan kelebihan dibidang sastra. Sastra itu ada bahasa, aksara baik secara lisan dan tulisan. Kita sudah menyelenggarakan dua kali, pertama tahun 2023 peserta dari masyarakat umum. Kedua tahun 2024, lebih diarahkan lagi pesertanya dari pendidik guru SD dan SMP. Disini sangat membanggakan sekali, kita membuat tema “Kuring reueus jadi guru di kabupaten Bandung,” katanya .

“Tadinya kita hanya mensyaratkan esai saja, ternyata para guru di Kabupaten Bandung sudah banyak yang memiliki buku. Kita baru tahu sekarang, bila tidak dengan Manusastra ini kita tidak tahu. Setelah kita lihat buku bukunya dan tahap  wawancara dengan nominatornya 20 orang dari 31 kecamatan, luar biasa. Mempresentasikan karya karya yang merupakan original karya mereka.” kata Dani Sugiri menambahkan.

Dani Sugiri mengapresiasi kegiatan Manusastra 2024 dan berharap bisa melibatkan peserta yang lebih banyak lagi di tahun yang akan datang.

“Kedepannya untuk peserta boleh dari keluarga PGRI dan bisa melihatkan guru yang sudah purnabakti. Kemarin itu hanya guru aktif, padahal yang purna memiliki banyak waktu untuk dicurahkan, saya yakin akan luar biasa lagi. Atas nama dewan juri saya selaku ketua dewan juri mengapresiasi Manusastra 2024. Dewan juri terdiri 2 dari UPI dan 2 dari Unpad”, pungkas Dani.

Sementara Kabid Pendidikan Non Formal (PNF)  Disdik Kabupaten Bandung Agus Deradjat, M.Pd menyampaikan bahwa Bidang Pendidikan Non Formal Disdik  Kabupaten Bandung sebagai pelopor penghargaan Manusastra.

“Bidang pendidikan non formal Disdik meluncurkan program ini seiring dengan program Bupati Bandung di bidang muatan lokal. Manusastra 2023 pesertanya pada tokoh masyarakat sementara tahun 2024 pesertanya para guru, baik itu honor, PNS berbagai jenjang dari PAUD, SD ,SMP yang ada di PKBM maupun dipendidikan formal. Dalam kegiatan ini diseleksi dibagi menjadi 3 tahapan yaitu portofolio, essai dan wawancara. Dari essai ini akan terlihat produk produk mereka, setelah itu kita lihat apakah diimplementasikan tidak hasilnya. Jadi ada jejak yang kita nilai. Dewan juri sebagai tim penilai juga kita pilih yang kompetensinya terandalkan. Saya ucapkan terimakasih pada dewan juri yang telah memberikan bantuan kepada kita,” Kata Agus Deradjat.

Lanjut Agus, Program Manusastra ini dipastikan menjadi program tahunan bidang PNF hanya saja para peserta yang menjadi objeknya akan berbeda.

Selain penghargaan yang diberikan oleh Disdik, diluncurkan juga buku karya Dr. H. Agus Firman Zaini Kadisdik Kabupaten Bandung berkolaborasi dengan Drajat,S.Pd, M.M dengan judul ” Untaian Mutiara Hati untuk guru, pendidikan dan literasi”. (Tita)*