Kegiatan Rembug Stunting di Kecamatan Sukawening

GARUT, POTENSINETWORK.COM – Sebagai upaya penurunan angka stunting di tingkat kecamatan secara terintegrasi, Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan bersama Pemerintah Kecamatan dan Desa menggelar kegiatan ‘Rembug Stunting’ yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Sukawening yang diikuti sebanyak 11 desa, Rabu (5/6/2024).

Dalam sambutan pembukaan Rembug Stunting Camat Sukawening Jeje Jaenal. S.S.Tp.M.M.Si mengatakan, yang pertama kami banyak mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah hadir di acara dalam rangka kegiatan Rembug Stunting ini, karena kegiatan ini merupakan sangat penting menurut kami, karena merupakan kegiatan yang salah satu menjadi Isu nasional, isu daerah juga, ini permasalahan tentunya harus mendapatkan perhatian semua pihak kita semua. Ini kalau bicara UPTD, Desa atau Aparat Pemerintah ini merupakan hari kerja, kerja kita hari ini disini di kecamatan, tapi bagi PKK dan para Kader sungguh luar biasa bisa menyempatkan waktu hadir disini.

“Rembuk Stunting Forkopimcam, merupakan langkah penting yang dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa/Kelurahan penanggung jawab layanan dengan lintas sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” kata, Jeje Jaenal.”

Baca Juga:  Inovasi Wolbachia, Cara Ampuh dan Hemat Kendalikan Demam Berdarah

Lebih lanjut Camat Sukawening Jeje Jaenal menjelaskan, kita mengenal tentang Zero News Stunting yaitu bagaimana tidak ada lagi atau nol munculnya Stunting baru. Zero News Stunting ini merupakan salah satu proritas perhatian kita semua supaya di kita tidak ada anak Stunting baru. Dan salah satu potensi yang bisa melahirkan anak Stungting baru adalah ibu hamil yang kekurangan energi kronis. Selanjutnya terkait dengan program penanganan stunting di Kecamatan Sukawening, sudah mulai dilaksanakan program pemberian makanan tambahan yaitu sebanyak 114 orang untuk balita. Dengan rinciannya dari puskesmas Maripari ada 40 orang, Sukawening 44 orang, Sukamukti 30 orang, itu program sedang berjalan dengan durasi waktu selama 56 hari, mudah – mudahan bisa mengintervensi atau progres bagi penanganan di wilayah Kecamatan Sukawening,”ungkapnya.

Baca Juga:  Penanggulangan Stunting dan Pernikahan Dini di Kota Cimahi Ini yang Diupayakan

“Hadir dalam acara Rembug Stunting tersebut antara lain, unsur Kecamatan, Forkompimcam (Kapolsek dan Danramil), Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten, KNPI, Kepala Desa/Lurah, Kepala KUA, Korwil Pendidikan, Kepala UPT, TP PKK, TKSK, Pendamping desa/PKH, KPM dan tokoh Masyarakat.

“Sementara KASI DPMD Ade Yasa mengatakan, bahwa, kegiatan Rembug Stunting ini merupakan salah satu strategi peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di tingkat Kecamatan.

Sedangkan tujuannya antara lain, untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan Stunting di tingkat Kecamatan secara terintegrasi. Kemudian mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan Stunting,”ungkapnya.

Baca Juga:  Marlan: PMI Berkontribusi dalam Menghadapi Krisis Iklim Melalui Aksi-aksi Nyata

“Dalam sambutannya, Kapolsek Sukawening Erwin Hermawan, SIP MH menegaskan, kenapa mungkin masalah Stunting ini dan cirinya apa sehingga menjadi program nasional, mungkin kita bisa lihat yang menggelorakan dan yang mengkapanyekan itu Bapak Wakil Presiden sendiri. Otomatis hal ini betul – betul sangat konsep daripada Negara, Pemerintah untuk mengentaskan masalah Stunting ini otomatis kita yang dibawah berkewajiban untuk mendukung program – program tersebut sehingga bisa berhasil. Untuk diketahui, kegiatan Rempug Stunting ini sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, yang mengamanatkan agar Pemerintah Kabupaten/Kota bisa melaksanakan Rembug Stunting. Dan disisi lain, TNI/Polri siap mendukung program Pemerintah terkait percepatan penurunan Stunting di kecamatan Sukawening,”ungkapnya. (T.Wirama)