Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyebutkan di Kecamatan Pacet sudah sekitar 1.500 guru ngaji yang sudah terakomodir.

“Para ustadz/ustadzah yang belum terakomodir, untuk dicatat dan diusulkan oleh Pak Camat,” harapnya.
Kang DS mengatakan peran guru ngaji sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah.
“Sebelum ada program guru ngaji, anak-anak yang bisa membaca Al-Qur’an itu sekitar 15 persen. Saat ini sudah mencapai 80 persen anak-anak sudah bisa baca Al-Qur’an,” jelasnya.
Untuk mencerdaskan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, Kang DS sudah menggulirkan program Besti (Beasiswa Ti Bupati).
“Program Besti ini untuk anak-anak berprestasi. Minimal syaratnya hafal atau hafidz Al-Qur’an 1 juz. Pada tahun 2022 sebanyak 80 orang, tahun 2023 sebanyak 125 orang dan tahun 2024 ini sebanyak 250 orang dan tahun 2025 direncanakan 500 orang calon mahasiswa,” tuturnya.
Bupati Bedas mengatakan bahwa program Besti ini terkait dengan persiapan menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.
“Berharap para penerima manfaat program Besti itu menjadi pemimpin masa depan,” harapnya.




