Ketiga, penangan di tingkat desa dengan berbasis kawasan. Pemkab Bandung telah membeli empat mesin Refuse Derived Fuel (RDF), yang hasil daur ulang sampahnya bisa dijual ke pabrik untuk pengganti batu bara. Keempat, yaitu dengan memanfaatkan incenerator.
Selain dengan keempat cara tersebut, Kang DS menginginkan persoalan sampah bisa selesai. Bahkan lebih dari itu bisa menjadikan sampah ini sebagai berkah dan bukan sebagai masalah lagi.
Maka dari itu, sambung Bupati Bedas, dengan MoA ini tentunya diharapkan menghasilkan inovasi yang dilahirkan dari hasil kajian Telkom University, agar permasalah sampah di Kabupaten Bandung ini bisa selesai dengan kolaborasi pentahelix.
“Saya ingin bisa seperti Kota Surabaya yang bersih dan saya optimis permasalahan sampah kita ini bisa selesai dua atau tiga tahun ke depan dengan kolaborasi pentahelix,” ungkap Bupati Dadang Supriatna.
Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa dalam laporannya menyampaikan, MoA ini sesuai dengan arahan Bupati Bandung, bahwa kita harus berkolaborasi dengan konsep pentahelix dalam menyelesaikan permasalah di Kabupaten Bandung yang cukup kompleks seperti persoalan penanganan sampah, selain pengendalian banjir.
“Kami berharap kerjasama ini bisa menghasilkan inovasi, sehingga sesuai tagline DPUTR ‘ Sampah Jadi Berkah bisa terwujud, bukan hanya untuk pengurangan volume sampah tapi juga bagaimana agar dari sampah itu bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat,” kata Zeis.(*)