News  

Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Limbah Rumah Tangga di Desa Sudalarang”

GARUT, POTENSINETWORK.COMDinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Pemerintahan Desa Sudalarang telah melaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan sampah, dalam rangka mengurangi limbah dan sampah rumah tangga. Dimana pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, acara tersebut dilaksanakan di Kantor Desa Sudalarang Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.

Dimana diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut dapat mendukung program berkelanjutan guna mengurangi tingkat produksi sampah rumah tangga. Hal ini di karenakan mulai tahun ini, pengelolaan sampah dilaksanakan secara mandiri dan sudah tidak ada lagi Tempat Pembuangan Sampah Akhir.

Hadir dalam acara tersebut, Camat Sukawening Jeje J Jenal Abidin, S. STP.,M.Si, BPD, Perangkat Desa Sudalarang, para ibu – ibu Kader Dasa Wisma dan dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Garut Rivan Alawi S,HUT sekaligus sebagai narasumber diacara kegiatan itu.

Baca Juga:  Kerja Sama Dengan KPK RI, Pemkab Bandung Gelar Pendidikan Antikorupsi Bagi ASN

Adapun materi yang disampaikan narasumber yaitu Bapak Rivan adalah membuka wawasan tentang ketuntasan dalam mengelola sampah.

Dia menjelaskan kebiasaan mudah membuang sampah harus dirubah menjadi sikap peduli. Pertama-tama bisa diaplikasikan dengan mengurangi sampah. “Ini terkait dengan pola hidup, misalnya saat ke pasar biasakan membawa tas dari rumah, kemudian biasakan juga membawa tempat makan dan tumbler sendiri,” ucap dia, Kamis (19-9-2024).

Menurutnya, pengurangan sampah juga bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan. Mulai dari arisan hingga rapat RT, RW. Kebiasaan konsumsi air dengan botol plastik bisa dirumah dengan gelas. “Jika sudah dikurangi bisa dilakukan pemilahan,” jelasnya.

Baca Juga:  BBGRM XXl: Percepatan Pembangunan Semua Sektor Lewat Gotong Royong

Lebih lanjut dia menjelaskan, produksi sampah dikelompokkan menjadi sampah organik, sampah yang bisa dikelola dan memiliki nilai keekonomian, sampah residu, dan sampah limbah B3. “Organik harus dikelola, ada produk turunan. Nilainya bukan hanya tambah, tapi berlipat ganda,” ucap dia.

Melalui kegiatan ini diharapkan teman-teman media bisa memahami cara mengolah sampah organik menjadi pupuk.
Media massa, kata dia, diajak untuk terlibat langsung sehingga punya pengalaman dalam mengelola sampah. “Harapannya akan jadi program yang sustainable,” tutupnya. (T.Wirama)”