Menurut Yuli, penyakit yang banyak diderita oleh para penyintas antara lain infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), hipertensi, sakit kepala, dan diare. Terkait dengan kasus diare, telah dilaksanakan penyuluhan dan pembasmian lalat.
“Dalam pemenuhan layanan kesehatan, Puskesmas Kertasari akan beroperasi kembali ditempat yang telah di sewa oleh Dinas Kesehatan,” katanya.
Dikatakan Yuli, terdapat sedikit hambatan di Desa Cihawuk terkait dengan air bersih.
“Hambatan selanjutnya banyaknya relawan berdatangan dan langsung mendirikan pos tanpa melapor, sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan akan memberlakukan sebuah sistem cek in dan cek out,” ungkapnya.
Terkait permasalah kekurangan obat, kata dia, untuk hari ini bisa teratasi, karena Dinas Kesehatan mendapat bantuan obat-obatan dari Pemerintahan Provinsi Jabar.
“Terdapat kesulitan dalam melaksanakan pendataan pengungsi, pada saat siang hari pengungsi terlihat hanya sedikit, dan ketika malam hari tenda pengungsian terlihat penuh,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung A Tisna Umaran mengatakan tugas Dinas Sosial adalah penyediaan makanan untuk para korban terdampak bencana gempa bumi melalui pendirian dapur umum.
“Untuk kegiatan pemenuhan makanan hari ini Dinas Sosial telah menyiapkan makanan sebanyak 4.050 bungkus, di bantu oleh Bekangdam III Siliwangi, dan dari Satuan Brimob,” katanya.
Tisna mengatakan, pada hari pertama kejadian terdapat permasalahan dalam melaksanakan pendistribusian makanan, dan untuk hari ini masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya bantuan.
“Dalam pelaksanaan pendistribusian makanan, tempat pengungsian yang terdekat dengan dapur umum menjadi prioritas, dan yang terjauh di distribusikan sesuai dengan kesepakatan dengan koordinator,” katanya.
Ia mengatakan, apabila ada masyarakat yang belum terlayani dalam hal makanan dapat langsung
menghubungi posko.